Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lelah Perjalanan Panjang Terbayar Gurihnya Ikan Kali Sambal Belut ala Jogja

Lelahnya perjalanan panjang di desa-desa di kawasan Yogyakarta terbayar lunas oleh sensasi nikmatnya ikan-ikan sungai goreng dibalut sambal belut.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Lelah Perjalanan Panjang Terbayar Gurihnya Ikan Kali Sambal Belut ala Jogja
KOMPAS/ ARYO WISANGGENI
Penyajian santapan di Rumah Makan Legokan Ngancar yang terletak di tepi Tempuran Ngancar, persuaan Sungai Bedhog dan Sungai Progo, di Dusun Mangir, Desa Sendangsari, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (23/2). 

Mangir, nama dusun di tepi muara itu, menyeret ingatan tentang nama besar Ki Ageng Mangir Wonoboyo. Ki Ageng Mangir dan Dusun Mangir merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah berdirinya Mataram—kerajaan cikal bakal Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Mangkunegaran, dan Pakualaman.

Mangir adalah dusun kecil yang ada jauh sebelum berdirinya Mataram dan tak pernah tunduk kepada Kerajaan Pajang. Ketika Panembahan Senopati mendirikan Kerajaan Mataram pada 1556, Dusun Mangir juga tak tunduk kepada kerajaan baru yang beribu kota di Kotagede, Yogyakarta, itu.

Ki Ageng Mangir, generasi ketiga dari pemimpin perdikan Mangir, menginginkan orang Mangir menjaga martabatnya sebagai orang merdeka.

Ki Ageng Mangir menolak menyembah manusia lain karena meyakini tiap manusia sederajat di hadapan Sang Pencipta. Ki Ageng Mangir menolak kasta dan primordialisme, pada masa 200 tahun sebelum Revolusi Perancis menumbangkan monarki absolut Perancis.

Begitu kontroversial pemikiran Ki Ageng Mangir, hingga kadang orang Mangir dilekati cibiran sebagai ”para pembangkang”. Meski selalu mempercakapkannya dengan rendah hati dan hati-hati, orang Mangir jelas membanggakan sejarah perdikan Mangir dan Ki Ageng Mangir.

Sejarah panjang Dusun Mangir tersisa dalam banyak situs sejarah yang dihormati warganya. Mulai dari situs Lembu Andini, Linggayoni, Batu Lumpang, Batu Gilang, hingga tentu saja petilasan Ki Ageng Mangir Wonoboyo. Letak Rumah Makan Legokan Ngancar sendiri terletak 300 meter arah barat daya petilasan Ki Ageng Mangir Wonoboyo.

Dusun di Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, itu menjadi salah satu daerah yang diguncang gempa tahun 2006. Gempa itu pula yang mengawali riwayat Rumah Makan Legokan Ngancar. Basri awalnya membangun gubuk sederhana sebagai tempat mengungsi bagi warga yang rumahnya rusak berat. Gubuk itulah yang kini menjadi pondok-pondok tempat bersantap.

BERITA TERKAIT

”Warga pencari ikan mengeluh, harga jual tangkapan mereka terlalu murah. Akhirnya, saya mencoba menjamu teman sekantor yang ternyata menyukai suasana Tempuran Ngancar. Mulailah kami mencoba membuka rumah makan,” kata Basri.

Sayur lompong

Mangir memang punya banyak cerita, tetapi Rumah Makan Legokan Ngancar bukan hanya kondang adonan legenda dan fakta sejarah Dusun Mangir. Persis saat kaki selesai menjelajah Tempuran Ngancar dan tepian Sungai Progo, Suginah keluar dari dapur Surat, menyuguhkan menu-menu pesanan.

Ikan gabus goreng jadi sasaran pertama, mencicipi rasa asli ikan yang menyerupai lele. Namun, ikan gabus punya tekstur daging yang lebih lembut, juga rasa yang lebih gurih, benar-benar lezat disantap bersama nasi hangat. Bahkan tanpa imbuhan rasa seperti sambal atau sayur sekalipun.

”Sekarang, cicipi mangut ikan gabusnya,” tawar Basri tersenyum, menyodorkan sepiring santan mangut kekuningan, dengan aroma kencur yang menyegarkan, membalur kuyup ikan gabusnya. Basri pantas membanggakan masakan istrinya. Santan mangut itu sungguh segar, meresap di daging lembut ikan gabusnya.

Di kuah santannya, rasa kencur yang menyegarkan berpadu dengan aroma cabai dan sedikit rasa manis. ”Semua ini resep turun-temurun. Saya tidak pernah belajar resep lain selain yang biasa kami masak di rumah sendiri,” ujar Surat tertawa.

Sayur lompong Surat juga istimewa dan wajib dipesan pengunjung pertama rumah makan ini. Rasanya sedikit manis, juga sedikit pedas, ”daging” batang daun lompongnya kenyal dan segar. Sesekali tangan menjumput ikan wader—”teri” ikan air tawar yang gurih—mencocolkannya ke semangkuk sambal bawang.

Halaman
123
Sumber: KOMPAS
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas