Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menikmati Nasi Megono, Tauto dan Blakutak Khas Pekalongan di Gading Serpong Tangerang

Merasakan nasi megono, tauto dan blakutak khas Pekalongan tak perlu jauh-jauh ke Jawa Tengah. Di Gading Serpong Tangerang juga ada!

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Menikmati Nasi Megono, Tauto dan Blakutak Khas Pekalongan di Gading Serpong Tangerang
Nasi Megono 

TRIBUNNEWS.COM - Batik. Inilah sesuatu yang paling identik dengan Pekalongan, kota di pesisir Utara Jawa. Batik pekalong-an bahkan mendunia lantaran motifnya yang indah dan mengandung nilai seni tinggi.

Tapi, tahukah Anda kalau Pekalongan juga menyimpan harta karun yang sebenarnya tidak kalah dengan batik, yakni kekayaan kulinernya. Nasi megono yang wangi, tauto yang segar, hingga sotong atau blakutak yang empuk dan gurih adalah sedikit dari deretan masakan khas kota di Jawa Tengah ini yang rasanya juara.

Untuk merasakan aneka kuliner Pekalongan, Anda enggak perlu datang ke banyak kedai. Bagi yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, cukup merapat ke daerah Gading Serpong, Tangerang, tepatnya ke Bumbu Pekalongan.

Kedai ini menyajikan beragam masakan Pekalongan yang rasanya autentik.

Memang, kedai tersebut baru beroperasi sekitar dua tahun lalu, namun respons masyarakat sangat positif. Hampir tiap hari kedai yang buka dari jam sepuluh pagi sampai setengah sembilan malam ini padat oleh pengunjung.

Apalagi di akhir pekan, pengunjung harus antre untuk mendapat giliran makan di tempat.

Padahal, kapasitas kedai yang menghuni ruko satu lantai di Berryl 3 Jalan Kelapa Gading Selatan ini lumayan besar, sanggup menampung 60 pengunjung sekaligus. Oh, iya, sebagai patokan, letak Bumbu Pekalongan dekat dengan Sekolah Terpadu Pahoa.

BERITA TERKAIT

Meski menempati ruko, nuansa Pekalongan di kedai ini benar-benar kental, mulai logat bicara pelayannya yang medok, wangi tauco yang seliweran di hidung, bangku dan meja yang terbuat dari kayu, hingga kalender yang ramai di dinding. Betul-betul mengingatkan Anda dengan gaya warung rakyat di kota pesisir ini.

Yuk, mulai icip-icip. Sebagai pembuka, bolehlah Anda pemanasan dulu dengan teh dalam kemasan gelas plastik cap Bandulan asli Pekalongan. Silakan ambil sendiri di lemari pendingin yang terletak di dekat meja kasir. Kesegaran dan wangi tehnya bisa meningkatkan mood untuk makan.

Soal makanan, kedai ini menyediakan hampir semua masakan Pekalongan. Totalnya ada 10 jenis, seperti ayam goreng bumbu pekalongan, pecak udang dan cucut, tauto peka-longan, sriping goreng, sotong item, tahu sumpel, nasi megono, dan garang asem pekalong-an. Sekadar saran, sebaiknya pesan masakan andalan kedai milik Evi Aryanto ini, yaitu nasi megono, sriping goreng, ayam goreng bumbu pekalongan, dan sotong item.

Secara penyajian, kedai tersebut ingin menyajikan makanan semirip mungkin dengan aslinya. Nasi megono, misalnya, adalah buntelan daun pisang yang berisi nasi putih yang dicampur kukusan nangka, parutan kelapa, dan rajangan bunga kecombrang. Baru saja daun pisang dibuka, wangi kukusan yang kadang terselip daun jeruk meruap dengan halus. Kelir megononya cokelat muda, serasi dengan nasi pulen yang putih bersih. Ukuran nasi megono pun disesuaikan penyajian aslinya. Kira-kira sekepal tangan orang dewasa.

Lain lagi dengan sotong item. Kudapan ini mirip dengan blakutak ala Cirebon. Sotong alias cumi dimasak dengan tintanya sehingga warnanya hitam legam, sedikit menyeramkan. Tapi, dari wanginya saja sudah memberikan sinyal rasa gurih dan pedas yang tajam.

Nah, ayam goreng bumbu pekalongannya menggunakan ayam kampung. Warnanya cokelat matang. Cuma yang istimewa, khusus untuk masakan ini diberi tambahan sambal terasi yang masih segar, baru dibuat ketika ada pesanan. (Surtan Siahaan)

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas