Mobil Kuno James Bond yang Pernah Melintas Indonesia Ini Jadi Ajang Selfie Favorit
Berkeliling Museum Mobil Toyota di Nagakute, Jepang, kita serasa berada di ”showroom” peradaban. Mengapa?
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Berkeliling Museum Mobil Toyota di Nagakute, Jepang, kita serasa berada di ”showroom” peradaban. Terpajang mobil-mobil yang pernah melintasi jalanan sejarah di Indonesia.
Ada bemo, Mazda kotak, Toyota Land Cruiser. Ada pula mobil James Bond yang pernah berkelebat di Indonesia—meski cuma di layar bioskop.
Di antara berjenis-jenis mobil, termasuk yang paling mewah, terselip mobil roda tiga buatan Daihatsu yang pertama diproduksi tahun 1957.
Bentuk awalnya masih tanpa pintu. Baru pada Agustus 1959, lahirlah model yang berpintu yang kemudian dikenal di Indonesia sebagai bemo singkatan dari becak motor.
Bemo yang bernama ”KTP” Daihatsu Midget Model MP5 itu di Indonesia semula digunakan sebagai kendaraan pengangkut atlet peserta Game of the New Emerging Forces alias Ganefo pada 10 November 1963 di Gelora Bung Karno, Senayan.
Setelah itu bemo menjadi angkutan umum di sejumlah kota. Di Jakarta, hari ini bemo menunggu ajal, terseok-seok di tengah kepadatan jalanan di sejumlah wilayah, seperti di Tanah Abang-Karet-Benhil, Jakarta Pusat.
Tiba di lantai 3 museum, mata terantuk pada Toyota Land Cruiser. Mobil ini lahir dari kebutuhan Amerika Serikat saat terjadi Perang Korea tahun 1950.
Pemerintah AS memesan 100 unit kendaraan ringan yang tangguh untuk medan berat. Kira-kira kemampuannya seperti Jeep Willys dan Land Rover. Tahun 1951 Ichiro Taira selaku penjajal atau test driver Toyota menggeber prototipe Toyota Land Cruiser menyusuri kaki Gunung Fuji. Hasilnya oke punya. Tahun 1954 Toyota Land Cruiser diproduksi.
Jelang pertengahan era 1960-an, mobil jenis itu digunakan militer di Indonesia. Pada era setelah itu Toyota gagah melintasi jalan-jalan di kota, sebagai bagian dari gaya hidup kaum urban. Hari ini Toyota Land Cruiser yang sudah uzur pun masih cukup perkasa ”dipekerjakan” sebagai angkutan pengangkut turis mendaki punggung Gunung Bromo, Jawa Timur. (Frans Sartono)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.