Ketoprak Kuburan, Bahannya Dijamin Lebih Fresh
Uniknya, warung yang terletak di teras toko AB BIKE ini menggunakan mobil VW kombi antik lansiran 1973.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Nama menu ini di Yogyakarta bisa jadi tak sepopuler di Jakarta dan kawasan pesisir utara, Di kota ini belum banyak warung yang menyajikan ketoprak.
Bagi masyarakat Jawa, ketika mendengar Ketoprak bisa jadi yang langsung terbayang adalah sebuah bentuk kesenian pementasan sandiwara yang diselingi dengan lagu-lagu Jawa, dan diiringi dengan gamelan.
Ketoprak sebenarnya adalah hidangan spesial. Coba Lewat ke Jalan Hos Cokroaminoto, Yogyakarta. Di selatan Pasar Klitikan Kuncen setiap malamnya selalu ramai dikunjungi pecinta kuliner dari berbagai kalangan.
Uniknya, warung yang terletak di teras toko AB BIKE ini menggunakan mobil VW kombi antik lansiran 1973.
Bahan-bahan pokok yang terdapat pada ketoprak antara lain adalah bihun, ketupat, toge, saus kacang, bawang goreng, kecap manis, telur rebus, serta kerupuk sebagai pelengkap.
"Jelas sangat spesial, bumbunya tiada duanyalah pokoknya, bumbu kacangnya sangat lembut, semua bahan di sini selalu fresh,” ujar Arief pemilik Ketoprak Kuburan.
Pada awalnya Arief membuka warung ketoprak di seberang kuburan kuncen, dekat Pasar Klitikan Kuncen. Karena lokasi tersebut ia menamakan warungnya dengan Ketoprak Kuburan.
Selain ketoprak, warung ini juga menyediakan menu Ayam Geprek yang tak kalah diminati.
Setelah keranjingan makan ketoprak di pinggiran kaki lima Malioboro, Arief berpikir untuk membuka usahanya sendiri sebagai bisnis sampingan dengan melibatkan beberapa kawannya yang masih kerja serabutan.
Lelaki bernama lengkap Arief Prastowo ini adalah seorang anggota polisi dengan pangkat Briptu.
Sebagai pemilik warung, jika ada waktu luang pria kelahiran Yogyakarta, 6 April 1985 ini juga ikut membantu mengulek dan melayani langsung pelanggannya.
Arief mengatakan alat yang digunakan untuk mengolah ketoprak tidaklah sulit, hanya butuh Ulekan, cobek, dan pisau.
Karena pergaulannya yang luas, bahkan sebelum menjadi perwira polisi, teman-teman Arief yang terdiri dari latar belakang berbeda pun kerap makan malam di warungnya.
Mulai sesama anggota polisi, komunitas pesepeda, komunitas vespa, kalangan seniman, hingga anak band. (tribunjogja.com)