Kebun Binatang Surabaya, Melihat Komodo Tak Harus Jauh-jauh ke Pulau Komodo
Melihat komodo tak harus terbang jauh-jauh ke Pulau Komodo di Kepulauan Nusa Tenggara. Di Kebun Binatang Surabaya juga ada!
Editor: Agung Budi Santoso
"Itu Komodonya yang besar keluar," teriak pengunjung lainnya. Dengan santainya Komodo terlihat mulai berjalan mendekati bibir sungai buatan yang ada di dalam kandang.
Selain Komodo beberapa satwa lainnya yang dilindungi seperti Harimau Sumatra, bekantan, jalak bali dan satwa lainnya.
Koleksi Hewan Eksotis
Selain hewan yang dilindungi, sejumlah satwa eksotik juga ada di KBS ini, seperti iquana, hamster dan yang lainnya.
"Sebagian besar satwa di sini adalah satwa yang di lindungi," kata Agus Supangkat, humas KBS.
Menurutnya, jumlah satwa yang ada saat ini berjumlah komodo 80, harimau sumatra 9 satwa, gajah sumatra 20, dan Bekantan.
Di KBS pengunjung juga bisa bercengkerama langsung dengan aneka satwa seperti di arena tunggang gajah atau menyaksikan animal show.
Koleksi onta (unta) di Kebun Binatang Surabaya
Selain berwisata satwa, lingkungan, pengunjung juga bisa naik perahu atau sepeda air, berkeliling di pulau bekantan.
Pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp 15.000 serta rombongan Rp 13.000.
Melihat sejarah yang ada, KBS didirikan H.F.K. Kommer, yang memiliki hobi mengoleksi binatang. Dan secara resmi dikukuhkan oleh Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 31 Agustus 1916 No. 40 dengan nama Soerabaiasche Planten-en Dierentuin.
Pada awal berdirinya, kebun binatang ini berlokasi di Kaliondo yang kemudian dipindahkan ke Jalan Groedo pada tahun 1917.
Pada tahun 1920 Soerabaiasche Planten-en Dierentuin dipindah lagi ke daerah Darmo di area seluas 30.500 meter persegi, dimana area seluas itu diperoleh atas jasa Oost-Java Stoomtram Maatschapij.