Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Sedih Fifin Maidarina, Ketinggalan Pesawat, Kamera Kecemplung Air, Digoda Sopir Angkot

Traveling tak selalu menyenangkan. Ini kisah Fifin Maidarina, ketinggalan pesawat, kamera kecemplung laut dan digoda sopir angkot. Duh!

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Kisah Sedih Fifin Maidarina, Ketinggalan Pesawat, Kamera Kecemplung Air, Digoda Sopir Angkot
Dok Pribadi
Fifin Maidarina, seorang backpacker tangguh. Sering traveling sendirian. Panjat gunung pun sendirian. 

Naik bus dan angkot dari Surabaya, nenteng ransel sendiri dan kembali ke Surabaya
dengan cara yang sama.

Nah, bukan perjalanan naik gunungnya yang melelahkan, bukan juga takut ketemu setan waktu di hutan, tapi yang
ditakutkan adalah keisengan sopir angkot yang lebih sering menjadi momok.

“Sendirian neng? Mau dianter kemana neng? Ga mau istirahat dulu neng?” Wah, kalau sudah mulai seperti itu, pengen rasanya segera turun saja.


Seorang backpacker wanita sedang menikmati perjalanannya.  (jetsettimes.com)

Cerita lainnya adalah ketinggalan pesawat. Kadang cerita itu sering terdengar dari teman, dan bersyukur karena setiap ada kemacetan di jalan, ia merasa beruntung tidak pernah ditinggal.

Tapi satu ketika, akhirnya ia mengalami juga ketinggalan pesawat.

Nah.. rencananya Fifin melakukan penerbangan Sabtu pagi dari Surabaya ke Balikpapan untuk menghadiri pernikahan teman di malam harinya.

Tetapi betapa kagetnya karena bangun kesiangan dan pesawat tidak sempat terkejar.

Berita Rekomendasi

Alhasil terpaksa beli tiket baru untuk penerbangan berikutnya.

Kamera Rusak Kecemplung Air

Karena saya hobi jepret jepret dan dipotret, musibah pernah terjadi pada kameranya.

Duka mendalam tentunya bagi seorang backpacker, yang pertama, saat liburan di pulau Menjangan dan snorkeling bareng
teman-teman.

Karena penutup baterai kurang rapat, maka kamera waterproof pun bisa rusak pas nyemplung ke laut. Air lautnya masuk ke dalam kamera dan tidak tertolong.

Kecelakaan kedua terjadi saat menuju ke Pulau Sempu.

Untuk bisa masuk ke pulaunya, kapal harus bersandar di tepian rawa-rawa, bukan di pantai berpasir, sehingga tinggi air laut sekitar
selutut ketika kita berdiri.

Halaman
123
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas