Rendang Haji Munir Jambi, 27 Bumbu asli Indonesia Menyatu dalam Kelembutan Daging
Berbeda dengan rendang berwarna coklat terang, rendang Haji Munir ini memiliki aksen rasa yang lebih kuat pada bumbunya.
Editor: Malvyandie Haryadi
Sederet menu masakan pun tampak langsung tersaji di atas meja, tak ketinggalan rendang yang berwarna coklat kehitaman yang disajikan dalam sebuah piring keramik berukuran kecil.
Sederet menu masakan pun tampak langsung tersaji di atas meja, tak ketinggalan rendang yang berwarna coklat kehitaman. (Tribun Jambi/Wahid Nurdin)
Tanpa menunggu lama, Tribun pun segera mencicip menu khas ini.
Berbeda dengan rendang berwarna coklat terang, rendang ini memiliki aksen rasa yang lebih kuat dari bumbunya.
Pedas hangat khas merica dan cengkeh berpadu dengan pala dan bumbu lainnya membuat gurihnya daging sapi menjadi sempurna.
Penasaran dengan pengolahan rendang ini, Tribun pun bertanya langsung pada Zulkifli, pengelola RM Haji Munir.
“Dari awal kita memang sudah komitmen mempertahankan resep turun menurun keluarga ini. Bila beberapa rumah makan hanya menggunakan lima bumbu untuk memasak rendang, kita tetap pakai 27 jenis bumbu,” paparnya.
Rendang bebek
Selain rendang sapi, RM Haji Munir juga menyediakan rendang berbahan daging bebek. (Tribun Jambi/Wahid Nurdin)
Tempat ini ternyata tak hanya menyuguhkan rendang sapi, melainkan juga rendang bebek.
Berbeda dengan rendang daging sapi yang disajikan dalam irisan kecil daging, rendang bebek disajikan perbagian.
Ada bagian dada dan paha. Dagingnya lembut, rasanya gurih bercampur bumbu rendang yang disiramkan di atasnya.
Untuk menikmati lezatnya rendang yang benar-benar ‘nendang’ ini, Anda hanya cukup membayar Rp 12 ribu saja per porsi.
Sedangkan untuk rendang bebek dihargai Rp 30 ribu per porsi. Rumah makan ini buka setiap hari mulai pukul 9 pagi hingga 6 sore.
Olahan belut
Meski masih menempatkan rendang sebagai menu utama, namun rumah makan ini memiliki menu baru yang menjadi pembeda dari induknya, yakni belut goreng dan ikan bakar.