Mie Kocok Geurugok, Bireuen, Aceh, Disiram Kaldu Ayam, Disantap saat Hangat
Bagi anda penikmat potongan daging ayam, silakan menjatuhkan pilihan pada mie kocok special dengan harga bersahabat, cukup Rp 15.000 per porsi.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, BIREUEN - Berbicara tentang kuliner Aceh, maka mie merupakan salah satu andalannya.
Kabupaten Bireuen yang terletak sekitar 80 Km dari ibukota provinsi, Banda Aceh dikenal sebagai sentra wisata kuliner.
Mie kocok menjadi salah satu varian olahan mie yang menjadi ciri khas daerah tersebut.
Mie tepung yang digunakan untuk mie kocok berbentuk lebih besar dari mie yang biasa digunakan untuk mie Aceh. (Serambi Indonesia)
Kuncinya terletak pada cara penyajian yang menggunakan corong untuk rendaman toge serta kuah kaldu ayam yang dicampur dengan tepung kanji dan terigu.
Itu semua menawarkan citarasa legit dan gurih.
Berdiri sejak 20-an tahun lalu, Mie Kocok Geurugok Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen selalu ramai dikunjungi pengunjung.
Tempat ini khusus buka siang hari dari jam 10.00 – 18.30 WIB.
Dalam sehari tempat ini bisa menghabiskan hingga 30 Kg mie tepung.
Mie tepung yang digunakan untuk mie kocok berbentuk lebih besar dari mie yang biasa digunakan untuk mie Aceh dan warnanya cenderung lebih pucat.
Toge yang sudah direndam dengan air panas berikut sejumput mie kemudian disiram dengan kuah kaldu kental.
Lalu ditambahkan kentang, suwiran ayam, bawang goreng, cabai serta kecap.
Ayam yang digunakan adalah jenis ayam kampung yang dikenal dagingnya yang lebih padat dengan citarasa ayam yang lebih kuat.
Potongan ayam itu dibakar untuk kemudian disuwir-suwir, dan sebagiannya lagi menjadi campuran kuah kaldu.