Museum Sandi Yogyakarta, Kode Rahasia Perjalanan Perjuangan RI
Museum Sandi di Jalan Faridan Muridan Noto Nomor 21 Kotabaru, menampilkan berbagai koleksi persandian bersejarah yang mengiringi kemerdekaan Indonesia
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Reporter Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang menempatkan Yogyakarta sebagai salah satu kota perjuangan menjadikan kota ini kaya akan tempat bersejarah yang layak dikunjungi sebagai tempat wisata, sekaligus menambah pengetahuan kita akan sejarah.
Salah satu temat bersejarah yang Anda bisa kunjungi di Yogyakarta adalah Museum Sandi.
Museum yang terletak di Jalan Faridan Muridan Noto Nomor 21 Kotabaru tersebut menampilkan berbagai koleksi persandian bersejarah yang mengiringi perjalanan bangsa Indonesia.
Museum ini dibangun atas prakarsa bersama antara Kepala Lembaga Sandi Negara RI, Mayjen TNI Nachrowi Ramli dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tahun 2006, dan diresmikan pada 29 Juli 2008.
Irwan Haris Wibawa, selaku edukator Museum Sandi menyatakan sebelum menempati alamat yang sekarang pada tahun 2008 hingga 2014, Museum Sandi jadi satu dengan Museum Perjuangan yang terletak di Jalan Kolonel Sugiyono.
"Pada 29 Januari 2014, Museum Sandi berpindah ke sini," ujar Irwan.
Mesin Sandi. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Bagi pengunjung Museum Sandi, akan menemukan beragam koleksi berupa barang asli atau replika peralatan sandi, meubeler, sepeda, patung, barang keseharian pelaku sejarah persandian, slide sistem sandi, dokumen lembaran kertas, dan buku kode, gambar, foto, peta napak tilas sandi, lukisan kegiatan sandi dalam perundingan, diorama kegiatan kurir sandi dan suasana pedukuhan Dukuh.
Dengan menempati bangunan berlantai dua, museum dibagi dalam beberapa ruangan, seperti ruang Agresi Militer 1 dan 2, ruang edukasi, ruang sandi global, Replika kamar sandi dan beberapa ruang lainya.
Seperti ruang Agresi Militer 1 yang berisikan diorama yang menceritakan Roebiono Kertopati mendapat perintah dari Amir Syarifudin Menteri Pertahanan RI saat itu, untuk mendirikan sebuah badan yang mengelola persandian nasional.
Di ruang tersebut juga terdapat replika buku kode sandi pertama di Indonesia yang dibuat oleh Roebiono Kertopati.
Buku tersebut berisikan sekitar 10 ribu kata sandi pada masa itu.
Buku Sandi. (Tribun Jogja/Imam Thohari)
Dipilihnya wilayah Kotabaru Yogyakarta sebagai tempat berdirinya museum, karena di wiliyah tersebutlah sejarah persandian di Indonesia berawal.