Terasi Toboali, Udang Asli dari Bangka, Diburu Wisatawan Perancis dan Jepang
Terasi Toboali menarik perhatian wisatawan lokal hingga mancanegara yaitu Jepang dan Perancis, yang menjadikannya sebagai oleh-oleh
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Bangka Pos, Ajie Gusti
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Aroma udang tercium saat pertama kali memegang benda berwarna kemerahan-merahan ini.
Udang merupakan bahan utama pembuatan terasi asal Toboali Kabupaten Bangka Selatan.
Terasi Toboali menarik perhatian wisatawan lokal hingga mancanegara yaitu Jepang dan Perancis, yang menjadikannya sebagai oleh-oleh.
Bahan dapur yang biasa disebut masyarakat setempat belacan ini hampir tersebar hampir di seluruh Indonesia.
Teksturnya yang lembut dan berwarna kemerahan sangat digemari, sebagai bumbu dapur.
Kampung Padang Toboali merupakan wilayah sentra pembuatan terasi khas Kabupaten Bangka Selatan.
Lokasinya terletak sekitar lima menit dari kawasan Simpang Lima Toboali.
Meski termasuk home industri, tetapi wisatawan tidak perlu khawatir akan cita rasa dan kualitasnya.
Harga terjangkau kisaran mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu perkilogram.
Perajin belacan Fifi (50) mengungkapkan pembuatan terasi milik keluarganya tersebut sudah dimulai sejak tahun 1972.
Istri dari Syahroni (66) ini dalam sehari dapat menghasilkan hingga berpuluh-puluh pak terasi yang terbungkus berukuran setengah kilogram.
Demi mencukupi pasokan pembeli, terkadang pihaknya membeli dari nelayan sungkur sekitar untuk tetap memenuhi permintaan pengiriman ke wilayah Sungailiat Kabupaten Bangka.
Kualitas belacan ditentukan dari bahan udang yang bebas campuran ikan.