Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Planetarium Jakarta, Wisata Edukatif Soal Astrologi, Ada Replika Baju Astronot Neil Amstrong

Destinasi wisata edukatif Planetarium Jakarta membuat wisatawan memahami dunia astrologi, melawan takhayul soal dunia perbintangan.

Penulis: Valdy Arief
Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Planetarium Jakarta, Wisata Edukatif Soal Astrologi, Ada Replika Baju Astronot Neil Amstrong
Tribunnews.com/ Valdy Arief
Replika baju astronot Neil Amstrong di Planetarium Jakarta (kiri) dan deretan wisatawan antre masuk ruang pertunjukan. (Tribunnews.com/ Valdy Arief ) 

Kapasitas ruang pertunjukan planetarium hanya mampu menampung 300 pengunjung, sehingga sebaiknya pengunjung hadir satu jam dari waktu pertunjukan.

Setelah membeli tiket, pengunjung akan menunggu sekitar 30 menit untuk naik ke ruang pertunjukan.


Suasana di planetarium (soulofjakarta.com)

 Selama menunggu pengunjung dapat melihat-lihat museum kecil yang juga terdapat di komplek Planetarium Jakarta.

Di dalam museum kecil ini, dapat dilihat papan informasi mengenai perkembangan teknologi astronomi dan pengetahuan mengenai alam semesta.

Terdapat pula replika baju Neil Armstrong, astronot Amerika dan manusia pertama yang menginjakkan kaki di Bulan.

Ketika akan dimulai pertunjukan pengunjung akan diajak mengantri sebelum naik ke ruang pertunjukan.

Selesai mengantri, pengunjung akan naik dan memasuki ruang pertunjukan yang berbentuk kubah besar berwarna putih bersih.

Berita Rekomendasi

Saat pemutaran film dimulai suasana di dalam planetarium akan berubah gelap, menyerupai langit saat malam hari.

Ketika dikunjungi Tribun Travel, Planetarium Jakarta sedang memutarkan film tentang langit malam dan alam semesta, namun juga terdapat film dengan tema-tema lain yang diputar bergantian oleh pengelola Planetarium.

Pada awal pemutaran film pengunjung akan disimulasikan begadang dari sore hingga jelang subuh.

Dalam simulasi ini akan dijelaskan fenomena apa saja yang terjadi pada langit malam hari dan rasi-rasi bintang yang terlihat ketika malam hari.


Planetarium Jakarta  (Tribunnews.com/ Valdy Arief)

Setelah itu pengunjung akan disimulasikan untuk terbang ke luar angkasa untuk mengenal tata surya dan alam semesta kita.

Pemutaran film ini selesai dalam waktu satu jam, selama pemutaran film keadaan ruangan akan sangat gelap, oleh karena itu pengunjung sebaiknya tidak menghidupkan cahaya dari telepon genggam dan tidak berfoto karena akan menggangu pertunjukan.

Ruangan pertunjukan dilengkapi oleh pendingin udara yang cukup dingin.

Jadi pengunjung yang kurang terbiasa dengan pendingin udara sebaiknya membawa jaket.

Untuk sampai ke Planetarium, bagi pengguna Commuter Line dapat turun di Stasiun Gondangdia dan berjalan ke arah TIM.

Selain itu juga terdapat beberapa bus kota yang melewati TIM, seperti p20 yang melewati Jalan Gatot Subroto, Jalan Sudirman, Lebak Bulus, dan Pasar Senen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas