Museum Lambung Mangkurat, Simpan Kitab Injil Perjanjian Lama Bahasa Arab Melayu
Museum Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan mengoleksi banyak benda bersejarah. Di antaranya adalah 145 naskah kuno dan langka.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Banjarmasin Post/Yayu Fathilal
TRIBUNNEWS.COM, BANJARBARU - Museum Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan mengoleksi banyak benda bersejarah.
Museum ini memiliki 145 naskah kuno dan langka, yang dua di antaranya sangat klasik dan bernilai sejarah tinggi.
Mau tahu apa saja kah itu?
Pertama, adalah Kitab Injil Perjanjian Lama Jilid II atau Kitab Kudus yang sudah berusia 129 tahun.
Injil Kitab Kudus berbahasa Arab Melayu, di Museum Lambung Mangkurat, Jalan Ahmad Yani Km 36, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. (Banjarmasin Post/Yayu Fathilal)
Kitab Injil yang ada di tanah air selama ini berbahasa Indonesia, namun ternyata ada Injil berbahasa Melayu dan bertulisan Arab Melayu yang usianya sudah sangat tua, dan itu adalah kitab ini.
Siapa penulis dan pemiliknya dahulu belum diketahui. Kitab ini bertulisan Arab Melayu bak kitab-kitab fikih Islam zaman dulu.
Namun yang jelas ada tertera di naskah itu tentang tahun kitab ini dibuat, yaitu 1886 masehi.
Sekarang, kitab ini menjadi salah satu koleksi naskah langka di Museum Lambung Mangkurat, Jalan Ahmad Yani Km 36, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Wujudnya sudah tampak rapuh dan kertasnya pun sudah banyak yang lapuk dimakan usia dan menguning.
Banyak bagian kitab ini yang sudah terlepas dari sampulnya yang berwarna hitam yan gjuga sudah sangat usang sekali.
Sampul Injil Kitab Kudus berbahasa Arab Melayu, di Museum Lambung Mangkurat, Jalan Ahmad Yani Km 36, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. (Banjarmasin Post/Yayu Fathilal)
Kitab ini terdiri dari beberapa bab yang tertulis dengan awalan kata kitab, di antaranya Kitab Samuel, Kitab Ayub, Kitab Tawarikh, Kitab Raja-raja, Kitab Ajira, Kitab Nahmiya, dan sebagainya.
Tebalnya mencapai ratusan halaman.
Menurut Kepala Seksi Koleksi dan Konservasi Museum Lambung Mangkurat, Muhammad Arsyad, kitab Injil ini menjadi koleksi museum tersebut sejak 20 tahun lalu.