Semerbak Menu Serba Ikan, Mulai Dari Sop, Sate Hingga Bakso di Pantai Lebih, Gianyar Bali
Jalan-jalan ke Pantai Lebih di Gianyar Bali, Anda akan melewati warung-warung yang secara demonstratif menjual menu serba ikan.
Editor: Agung Budi Santoso
Popularitas sate lilit ikan Pantai Lebih kemudian merambah ke sejumlah wilayah di Bali hingga sate lilit ikan menjadi salah satu menu khas Bali yang dikenal luas hingga ke luar Bali.
Rasa Rempah yang Kuat
Di warung makan yang dikelola Muryani, sate ikan disajikan dalam ukuran kecil, tidak lebih dari ukuran ibu jari orang dewasa.
Setiap porsi berisi enam tusuk seharga Rp 5.000. Murah meriah.
Meski berukuran kecil, cita rasa ikan yang gurih terasa kuat saat sate digigit dan masuk ke dalam mulut.
Baluran rempah yang melimpah membuat setiap gigitan sate lilit ikan kaya rasa. Tidak ada lagi jejak aroma amis.
Menurut Muryani, sebelum dicampur bumbu dapur komplet, daging ikan itu digiling terlebih dahulu hingga lembut.
Untuk menghilangkan aroma amis ikan, Muryani menambahkan serai, daun salam, dan daun jeruk purut.
”Kalau ikannya lebih bertekstur, saat matang, sate terasa empuk saat digigit. Tidak alot,” tambah Muryani.
Saat ini sate lilit ikan terbuat dari bahan baku terpilih, yaitu campuran ikan tuna dan ikan marlin.
Kualitas ikan yang digunakan, ujar Muryani, sangat berpengaruh agar daging ikan yang telah digiling menempel kuat pada bambu yang menjadi tusuk sate.
”Kalau ikannya jelek, enggak mau menempel,” kata Muryani.
Beralas tikar
Muryani adalah generasi kedua di Warung Indah. Warung yang berada paling ujung, hanya berjarak lebih kurang 100 meter dari bibir Pantai Lebih itu, dahulu didirikan oleh ibu mertuanya, Ibu Mangku.