Nasi Tempong Banyuwangi, Kombinasi Gurih Manis, Asam, Asin Plus Pedas yang Menampar
Pernah mencicipi Nasi tempong khas Banyuwangi? Pedasnya menampar! Dikombinasi rasa gurih manis, asam dan asin.
Editor: Agung Budi Santoso
Harganya pun relatif miring, hanya Rp 12.000-Rp 15.000 per porsi.
Sumiyati yang sudah 20 tahun menjadi peramu tempong memilih menggunakan cara tradisional untuk menanak nasi.
Jika yang lain menggunakan penanak dan penghangat nasi otomatis, Sumiyati memilih tetap memakai kukusan bambu.
Dengan cara ini, ia bisa menyajikan nasi yang pulen dan konsisten rasanya, juga menyediakan lauk tambahan sesuai selera, seperti telur dadar, ayam goreng, ikan laut, dan cumi-cumi pedas.
Surya, salah satu pembeli dari Surabaya, menyebutkan, nasi tempong Bu Sumiyati berasa lebih mantap.
Ia pun sanggup menghabiskan seporsi nasi tempong berukuran jumbo selama masih ada sambal dalam piringnya.
”Nasinya pulen, sambalnya nagih,” katanya.
Murah
Jika ingin harga yang murah lagi, warung Mbok Nah tempatnya.
Warung di Jalan Kolonel Sugiarto No 16, Kertosari, ini menjadi langganan berbagai kalangan, dari anak kos hingga pejabat dan pelancong dari luar negeri.
Harga seporsi nasi tempong di Mbok Nah hanya Rp 6.000-Rp 12.000, hampir sama dengan harga nasi bungkus.
Bedanya, Mbok Nah menyajikan makanan secara segar. Tak heran jika setiap sore hingga malam, warung Mbok Nah tak pernah sepi dari antrean pembeli.
”Sehari rata-rata 500 porsi terjual,” katanya.
Dua atau tiga tahun terakhir, setelah pariwisata Banyuwangi menggeliat, sego tempong ikut naik pamor.