Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menengok Kampung Pecinan di Aceh, Jejak Laksamana Cheng Ho

Sekitar 1.000-an KK atau 4.000-an orang etnis Tionghoa dari empat suku yaitu Hakka, Hainan, Konghu, dan Tio-Ciu menjadi jejak sang laksamana.

Editor: Mohamad Yoenus
zoom-in Menengok Kampung Pecinan di Aceh, Jejak Laksamana Cheng Ho
Serambi Indonesia/Nurul Hayati
Kampung Pecinan di Jalan TP Polem, Peunayong, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. 

Laporan wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Bangunan berselimutkan warna merah menyala dengan sentuhan kuning keemasan tampak mendominasi sisi Jalan TP Polem, Peunayong, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh.

Naga dan lampion yang menyembul di sana-sini menegaskan nuansa oriental.

Dekorasi ruangan dengan tema senada begitu mudah ditemukan tatkala kita menginjakkan kaki di kawasan yang dikenal dengan Kampung Pecinan itu.

Tidak hanya di rumah ibadah, tapi juga di pertokoan hingga tempat kediaman.

Kawasan ini telah didiami oleh etnis Tionghoa secara turun temurun.

Keberadaannya bercampur baur dengan pribumi yang mendiami jantung kota Banda Aceh.

Kampung Pecinan
Vihara Dharma Bhakti, Kampung Pecinan, di Jalan TP Polem, Peunayong, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. (Serambi Indonesia/Nurul Hayati)
Berita Rekomendasi

Alkisah berabad-abad yang lampau seorang bahariawan Tiongkok, Laksamana Cheng Ho merambah ke gugusan kepulauan terbanyak di dunia bernama nusantara.

Kota-kota yang disinggahinya pun berkembang menjadi pusat perdagangan.

Termasuk desa yang kini bernama Peunayong atau yang dalam bahasa lokal bermakna Peumayong (memayungi).

Kini sekitar 1.000-an kepala keluarga atau 4.000-an orang etnis Tionghoa yang berasal dari empat suku yaitu Hakka, Hainan, Konghu, dan Tio-Ciu menjadi jejak sang laksamana.

“Selain melalui jalur dagang, hubungan dengan pribumi juga terjalin melalui perkawinan dengan cara menjadi mualaf,” ujar Ketua Umum Hakka Aceh, Kho Khie Siong (50) sebuah perkumpulan Tionghoa lintas suku dan agama.

Kebanyakan dari mereka adalah saudagar yang bakatnya diwarisi secara turum temurun dan menjadi toke di Aceh.

Hakka, Hainan, Konghu, dan Tio-Ciu adalah empat suku yang dominan dan menjadi penganut agama beragam mulai Buddha, Kristen, dan Islam.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas