Makam Sam Ratulangi di Tondano, Jejak Sejarah Pahlawan Nasional dari Sulawesi Utara
Makam Sam Ratulangi ini berbentuk seperti waruga. Yakni kubur batu bangsa Minahasa pada zaman megalitik lalu.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Manado, Finneke Wolajan
TRAVEL, TRIBUN - Dr Gerungan Saul Samuel Jozias (GSSJ) Ratulangi atau dikenal dengan Sam Ratulangi adalah pahlawan nasional dari Sulawesi Utara.
Selain dikenal sebagai pahlawan nasional, Sam Ratulangi juga merupakan tokoh multidimensional di tanah Toar Lumimuut.
Makam Sam Ratulangi ini berbentuk seperti waruga. (Tribun Manado/Finneke Wolajan)
Satu di antara falsafah Sam Ratulangi yang terkenal saat ini adalah si tou timou tumou tou, yang dalam bahasa daerah Minahasa, berarti manusia hidup untuk memanusiakan orang lain.
Semboyan Sam Ratulangi ini bisa dijumpai di banyak tempat di Sulawesi Utara.
Pada 30 Juni 1949, Sam Ratulangi wafat dalam tahanan Belanda.
Nama Sam Ratulangi kini diabadikan menjadi nama bandara dan universitas terkenal di Sulawesi Utara. Juga nama jalan di beberapa tempat.
Berdasarkan SK Presiden nomor 590/1961, Sam Ratulangi resmi diangkat sebagai pahlawan nasional.
Sam Ratulangi dimakamkan di sebuah perbukitan yang berlokasi di Kelurahan Wawalintouan, Kecamatan Tondano Barat, Kabupaten Minahasa.
Makamnya kini telah menjadi taman wisata bersejarah di Minahasa. Di makam ini juga dibangun monumen Sam Ratulangi.
Kompleks makam begitu luas, dengan banyak pohon rindang yang mengelilingi. Terlebih dahulu pengunjung harus meniti anak tangga hingga sampai ke monumennya.
Sementara meniti tangga, pengunjung akan disambut dengan relief yang menggambarkan Sam Ratulangi semasa hidup.
Relief pertama menggambarkan peran dan perhatian Sam Ratulangi yang besar dalam bidang pendidikan.