Mendaki Tambora: Tak Ada yang Berani Berkemah di Pos 4
Hampir tidak ada yang berani berkemah di pos ini. Karena Pos 4 terkenal angker banyak mahluk halus.
Editor: Mohamad Yoenus
Yang memaksa untuk stay di sini pasti diganggu.
Mulai tenda yang berpindah sendiri, sampai tenda sobek-sobek, dan banyak cerita ngeri lainnya.
Pos 4 ke Pos 5 memakan waktu satu jam perjalanan.
Sampailah kami di Pos 5 pukul 02.00 dini hari. Hawa dingin mulai menyengat tubuh.
Dari Pos 5 menuju puncak masih sangat jauh.
Ada dua jalur untuk bisa menuju puncak, bisa lewat Bukit Penyesalan, satu lagi menuju jalur makam.
Lewat jalur makam memang relatif dekat namun pendakiannya curam.
Perjalanan dilanjutkan melalui bukit penyesalan, dan bener-bener menyesal he..he..karena jalannya sangat jauh dan curam.
Melewati jurang yang cukup curam setapak demi setapak kami berjalan.
Rasanya sudah mau putus asa, karena tak kunjung sampai.
Setelah berjalan hampir 7 jam jalanan terus menapak naik dengan elevasi 60 derajat, akhirnya bertemu hamparan pasir di pagi hari.
Dari sini puncak Tambora sudah tampak begitu megahnya.
Kurang beberapa saat lagi kami disuguhi sebuah pemandangan yang luar biasa dahsyat, yakni kaldera.
Yah kaldera terluas di dunia dengan diameter hampir 8 km dan kedalaman 4 km.