Bersenang-senang Traveling ke Cirebon, Memanfaatkan Gratisnya Uji Coba Tol Cipali
Memanfaatkan gratisnya uji coba tol Cikopo - Palimanan (Cipali), kami sekeluarga traveling ke berbagai destinasi wisata di Cirebon.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Hari ini, 20 Juni 2015, adalah hari terakhir uji coba Tol Gratis Cipali. Memang sejak diresmikan minggu lalu, maka selama sepekan, biaya tol dari Cikopo ke Palimanan masih gratis.
Kesempatan ini saya manfaatkan bersama keluarga untuk liburan singkat ke Cirebon dan Kuningan.
Berangkat dari Jakarta pukul 05.20 WIB, tanggal 18 Juni (dua hari lalu), kami tiba di rest area Km 57 Tol Jakarta – Cikampek sekitar pukul 07.00 WIB dan beristirahat sebentar serta mengisi bensin.
Sekitar pukul 07.30 WIB, kami melanjutkan perjalanan dan tiba di pintu Tol Cikopo tepat pukul 07.45 WIB.
Asyik juga menikmati jalan tol baru dengan gratis seperti itu. Tidak terasa sekitar pukul 09.06 WIB kami tiba di pintu Tol Palimanan. Odometer kendaraan saya, menunjukkan data yang mendukung bahwa jarak dari pintu Tol Cikopo menuju pintu Tol Palimanan adalah 110 km.
Tol Cipali saat masa uji coba hingga 20 Juni 2015 (Kompasiana/ Andre Jayaprana)
Untuk mempersingkat waktu tempuh masuk kota Cirebon, saya putuskan melanjutkan perjalanan melalui jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga dan keluar di pintu Tol Plumbon 3, dalam waktu 20 menit kami sudah keluar tol dan berada di kota Cirebon.
Jalan di Cirebon cukup lengang pagi itu. Mungkin efek dari hari pertama masa puasa. Kami memang telah menyusun rencana untuk mengunjungi beberapa obyek wisata di Cirebon dan Kuningan antara lain Taman Sari Gua Sunyaragi, Keraton Kasepuhan, Gedung Linggarjati dan Taman Purbakala Cipari.
Utamanya sih, memang ingin menjajal jalan tol baru itu. Tapi begitulah efek multiplier dari jalan tol gratis. Dari sekadar ingin menjajal tol, sampai jadi menginap semalam dan menikmati wisata singkat di Cirebon dan Kuningan.
Yang kurang lengkap tentu saja wisata kulinernya karena memang kebetulan kami melakukan perjalanan pada hari pertama puasa.
Jadi, di sepanjang Jalan Juanda dan Tuparev Cirebon yang seharusnya ada beberapa rumah makan yang direkomendasikan, semuanya tutup.
Taman Sari Gua Sunyaragi yang sekitar pukul 10.00 WIB kami datangi juga tutup dan tampak ada pemugaran/renovasi yang belum selesai di bagian depan.
Rest area yang sedang dibangun di ruas tol Palimanan arah Cikopo (Kompasiana/ Andre Jayaprana)
Museum Keraton Kasepuhan juga tutup pada hari pertama puasa tersebut.
Namun kami tetap dapat masuk ke area Keraton yang cukup luas tersebut dengan ditemani oleh Pak Nanang, pemandu yang dengan ramah tetap mendampingi serta memberikan penjelasan kepada kami tentang beberapa situs di area Keraton (kecuali museum yang tutup).
Dari bincang-bincang dengan Pak Nanang tentang sejarah keraton-keraton yang ada di Cirebon, kami sangat beruntung karena Pak Nanang menawarkan kepada kami untuk mengantar mengunjungi Keraton Kanoman.
Mengapa sangat beruntung, karena Keraton yang satu ini akses masuknya sangat susah.
Untuk mencapai area Keraton, kami harus menembus jalan keluar masuk kecil satu-satunya yang sangat ramai dengan para pedagang dan pengunjung Pasar Kanoman pagi menjelang siang itu, maklum Pak Nanang meyakinkan bahwa kendaraan kami pasti dapat keluar masuk jalan kecil tersebut, karena keluarga Keraton Kanoman toh juga keluar masuk kendaraannya lewat jalan kecil di Pasar Kanoman tersebut.
Efek ke Hotel Santika Cirebon
Efek multiplier jalan tol gratis itu mestinya baik juga untuk Hotel Santika Cirebon, tempat kami menginap semalam di Cirebon. Paling tidak itulah pendapat saya. Karena kebetulan sekali ada promo penjualan tiket online dari suatu situs web.
Jadi ? Mengapa tidak ? Setelah beristirahat siang sebentar di Hotel Santika kami melanjutkan kunjungan ke pusat grosir batik Trusmi Cirebon. Saya suka dengan batik Trusmi ini, jadi ya tahu sendiri ujung-ujungnya.
Tanggal 19 Juni pagi sekitar pukul 08.20 WIB kami check-out dari Hotel Santika dan menuju ke Kuningan. Jalan sangat lancar dan kami dapat mengunjungi obyek wisata Gedung Linggarjati serta Taman Purbakala Cipari, Kuningan yang buka secara normal pagi itu.
Gedung Linggarjati dengan latar belakang Gunung Ciremai (Kompasiana/ Andre Jayaprana)
Setelah beristirahat sebentar, sekitar pukul 13.10 WIB kami melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta. Dari Kuningan, kami langsung menuju pintu Tol Plumbon 4 (pkl. 13.22 WIB), lanjut ke pintu Tol Palimanan dan tercatat sekitar pukul 15.17 WIB kami sudah tiba di pintu Tol Cikarang Utama.
Lepas dari pintu Tol Cikarang Utama, sudah tahu sendirilah cerita Jakarta pada Jumat sore lebih lagi menjelang buka puasa.
Secara keseluruhan kami sangat puas dengan kondisi jalan tol Cikopo – Palimanan, walaupun masih ada perbaikan pada beberapa ruas jalan dan pembangunan rest area yang terus dikejar penyelesaiannya menjelang mudik Lebaran.
Sekadar saran, selain tetap berhati-hati selama perjalanan, kondisi kendaraan juga sebaiknya diperiksa dulu, serta jangan terlalu mengandalkan pengisian bahan bakar di rest area jalan tol terpanjang itu selama belum pasti SPBU benar-benar sudah siap.
Rest Area KM 57 tol Jakarta –Cikampek memiliki SPBU dan rest area ini adalah yang paling strategis sementara ini, sebelum menjajal tol Cikopo – Palimanan. (Kompasiana/ Andre Jayaprana)