Wisata Kuliner di Pasar Ramadan, Bandar Lampung, Mau Takjil Atau Makan Berat? Semua Ada!
Lokasi wisata kuliner ini menjadi pilihan tepat bagi anda yang bingung mencari takjil atau sekedar berbelanja menu berbuka puasa.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribun Lampung Heru Prasetyo
TRIBUNNEWS, BANDAR LAMPUNG - Saat Ramadan menjelang, ratusan lapak yang mendadak membanjiri jalanan Kota Bandar Lampung merupakan sebuah pemandangan lumrah yang ditemui saban sore.
Namun bagi anda pecinta wisata kuliner dan penjelajah rasa, ada baiknya untuk berkunjung ke Pasar Ramadan Lapangan Merah Enggal, Bandar Lampung.
Lokasi wisata kuliner ini menjadi pilihan tepat bagi anda yang bingung mencari takjil atau sekedar berbelanja menu berbuka puasa.
Tak hanya takjil, pengunjung juga dapat menikmati aneka hidangan berat, seperti gulai dan rendang. (Tribun Lampung/Heru)
Pasalnya, terdapat 156 lapak penjaja makanan dan minuman yang siap menyambut anda dengan aneka menu yang dijajakan.
Anda butuh takjil berupa kue manis, kolak, sup buah atau makanan besar seperti pindang ikan, gulai, rendang atau masakan padang lainnya? Semua tersedia disini.
Wisata Kuliner Lapangan Merah Enggal sendiri bukan kali ini saja hadir di tengah masyarakat.
Ia telah ada sejak tahun 2001 silam yang dipelopori oleh warga Jalan Flamboyan, Kelurahan Enggal Soeyitno.
Menurut penuturan Soeyitno, ia menginisiasi lokasi wisata kuliner di Lapangan Merah Enggal sebagai solusi atas banyaknya pedagang yang dirazia Polisi Pamong Praja karena berjualan takjil di badan jalan.
"Waktu itu sedih, wong kita mau jualan, nyari seribu dua ribu aja kok harus kena garuk Pol PP," kenang Soeyitno, koordinator pedagang Pasar Ramadan saat disambangi Tribun di kediamannya, Minggu (21/6/2015).
"Saya jadi mikir, ya sudah lah, buka aja tenda di Lapangan Merah. Masa iya engga ada yang mau jualan, daripada di jalannanti kena garukan Pol PP lagi kan," jelas dia.
Kini Pasar Ramadan Lapangan Merah telah 14 tahun eksis menempati lokasi yang pada hari biasa menjadi lapangan untuk berlatih softball dan baseball.
Jumlah pedagang yang mulanya hanya bisa dihitung dengan jari, kini jumlahnya ratusan.