Pulau Siumat Simeulue Aceh, Surga di Tengah Kesunyian
Di Pelumat, ada orang hebat bernama Lam Borek. Orang ini memiliki ilmu batin yang kuat.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNNEWS.COM, SIMEULUE - Di Ulul Kaut, sebuah dermaga kecil di Pulau Siumat Kabuaten Simeulue, Aceh, saya coba mengukIti anak-anak yang bermain riang.
Mereka berenang tanpa rasa takut. Kadang salto dari papan pelabuhan mereka lakukan hanya untuk sekedar bersenang-senang.
Pulau ini telah menjadi surga kecil buat para pengelana penyendiri.
Terbang jauh dari Medan hanya butuh waktu 45 menit ke Bandara Lasikin di Simeulue.
Pesawat kecil yang saya tumpangi hanya dipenuhi oleh empat penumpang lain selain saya.
Di kokpit, dua orang pilot, salah satunya berkewarga negaran Jepang, sibuk dengan panel-panel dan beragam tombol.
Suasananya memang sepi karena bukan musim liburan.
Apa lagi penerbangan ke Simeulu terbatas hanya tiga kali seminggu, itupun hanya digunakan untuk kepentingan-kepentingan mendesak.
Jika tidak, orang lebih memilih jalur darat, lalu menyeberang dari Labuhan Haji di Aceh Selatan menuju Sinabang di Simeulue.
Mengingat aksesnya yang sulit, pulau Simeulue memang menjadi surga bagi petualang yang rindu kesunyian.
Tapi jangan coba-coba datang ke sana dengan cara blusukan, itu tak akan mempan.
Saya sudah menghubungi Ogek, kenalan saya di Simeulu dua minggu sebelumnya.
Ogek menyiapkan penjemputan ke bandara dan penyeberangan ke pulau kecil, Siumat.
Saya dan Ogek menggunakan sampan nelayan kecil dengan cadik di kedua sisinya.