Bubur Daging Masjid Suro Palembang, Punya Sejarah Panjang, Digemari Anak-anak Sejak Zaman Belanda
Salah satu tradisi yang sering dijumpai di masjid-masjid besar Palembang saat bulan Ramadan adalah bagi-bagi bubur untuk berbuka puasa.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Yandi Triansyah
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Salah satu tradisi yang sering dijumpai di masjid-masjid besar Palembang saat bulan Ramadan adalah bagi-bagi bubur untuk berbuka puasa.
Bubur tersebut dimasak bersama-sama, kemudian disajikan dalam piring dan dihidangkan di masjid untuk dinikmati warga yang datang.
Warga rela antre demi mendapatkan bubur daging di Masjid Suro Palembang. (Sriwijaya Post/Yandi)
Setiap hari selama Ramadan, masjid bersejarah yang terletak di Jl Ki Gede Ing Suro 30 Ilir Palembang ini membagikan bubur daging kepada orang yang berbuka di masjid dan warga sekitar terutama anak-anak.
Tradisi secara turun temurun ini dilakukan sejak masjid tersebut didirikan pada saat zaman Belanda.
Setiap bulan puasa pengurus masjid selalu membuat bubur daging yang diperuntukan untuk jamaah masjid dan masyarakat sekitar.
Sejak dari pukul 14.00 wib para pengurus masjid sibuk membuat bubur daging di halaman belakang masjid.
Puluhan anak-anak yang rumahnya berada disekitaran masjid turut meramaikan suasana, menantikan dengan begitu setia sampai bubur daging matang dibuat.
Sejak sore anak-anak menunggu antrean bubur daging, sambil menunggu waktu berbuka tiba.
Marhan (64) mengatakan, sudah menjadi kebiasaan anak-anak di sekitar masjid menunggu pembagian bubur sejak mulai dimasak sampai bubur daging selesai dimasak.
Ia menambahkan, dua tahun terakhir mengalami penurunan dalam membuat maupun minat bubur daging.
Untuk tahun ini pengurus masjid per harinya hanya membuat 4 kilogram bubur daging. Itupun terkadang masih bersisa.
Tahun-tahun sebelumnya sekitar 15 sampai 20 kilogram bubur daging yang disediakan oleh pengurus masjid.
Akan tetapi walaupun tidak seramai dahulu, tapi pengurus Masjid Suro sekarang tetap mempertahankan tradisinya. Setiap bulan puasa selalu menyediakan bubur daging bagi jamaah yang berbuka puasa.
Tidak ada yang istimewa pada bubur tersebut. Membuatnya sama saja dengam bubur daging pada umumnya.
Namun tradisi dan sejarah yang panjang yang membuat bubur tersebut menjadi istimewa.
Sehingga anak-anak yang ada di kawasan tersebut selalu antre untuk meminta bubur tersebut.
Selebihnya bubur di hidangkan menjelang berbuka. Sebagai menu untuk orang yang sengaja berbuka di masjid tersebut.
Bubur tersebut dihidangkan seperti adat Palembang. Menikmatinya duduk memajang mengikuti shaf untuk salat.
Anda tertarik mencicipi bubur khas Masjid Suro? Silakan datang, mumpung masih Ramadan.