Jalur Sepeda di Kanal Banjir Timur Mulai Merana, Tak Terawat, Sering Diterobos Pesepeda Motor
Jalur sepeda di sepanjang Kanal Banjir Timur yang semula asyik buat santai bersepeda kini mulai tak nyaman. Sering diterobos pesepeda motor!
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Agung Budi Santoso
Hampir di sepanjang jalur khusus sepeda dimanfaatkan pedagang kaki lima untuk berjualan makanan, pakaian, alat perkakas, dan lainnya.
"Kalau hari Sabtu atau Minggu tempat ini lebih semerawut lagi karena banyak pedagang kaki lima yang berjualan," tutur Tofan.
Tempat Parkir Sepeda
Di beberapa spot jalur khusus sepeda juga disediakan tempat parkir sepeda dengan kapasitas tampungan lima (5) sampai sepuluh (10) sepeda.
Tetapi sayangnya tampak banyak coret-coretan akibat ulah tangan jahil di marka penanda tempat parkir sepeda.
Salah satunya, jalur khusus sepeda di dekat perempatan Raden Inten yang dipenuhi tulisan menggunakan pilok berwarna putih.
Bila disimak secara mendetil jumlah coretan di lahan parkir sepeda ini mencapai puluhan hingga ke permukaan lantai.
Selain coret-coretan di sekitar tempat parkir sepeda, ada banyak tumbuhan liar (alang-alang) yang tinggi sudah mencapai punggung orang dewasa.
Pesepeda motor nyelonong ke jalur khusus sepeda di Kanal Banjir Timur (Tribunnews.com/ Reynas Abdila)
Besi tempat parkir sepeda juga mulai berkarat begitupun tempat duduk yang letaknya berdempetan dengan tempat parkir sepeda.
Tak ketinggalan bak sampah di areal tempat parkir juga bernasib tidak bagus.
Tumpukan sampah terlihat menumpuk dan besi penyangganya juga sudah sangat berkarat.
Jalur Sepeda Terpanjang
Jalur sepeda KBT dinobatkan sebagai trek terpanjang di DKI Jakarta yang panjangnya mencapai 23,5 kilometer di sisi selatan.