Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Air Terjun Blemantung di Tabanan, Saking Sejuk dan Alami, Suara Jengkerik Terdengar di Siang Bolong

Saking sejuk dan alaminya, Anda bisa mendengar suara jengkering di sekitar Air Terjun Blemantung di Tabanan Bali pada siang bolong!

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Air Terjun Blemantung di Tabanan, Saking Sejuk dan Alami, Suara Jengkerik Terdengar di Siang Bolong
Tribun Bali/ I Made Argawa
Pesona Air Blemantung di Tabanan, Bali. Masih sejuk alami, sampai suara jengkering terdengar di siang bolong (Tribun Bali/ I Made Argawa) 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Argawa

TRIBUNNEWS.COM, TABANAN - Hembusan udara sejuk di wilayah Pupuan, Tabanan semakin terasa ketika memasuki jalan setapak menuju Air Terjun Blemantung.

Tidak ada penunjuk arah yang jelas, hanya mengandalkan informasi masyarakat sekitar di Desa Pujungan terkait keberadaan air terjun yang belum tereksploitasi dan masih alami itu.

Menyusuri jalan dengan lebar sekitar dua meter yang dibeton, perjalanan menuju ke air terjun Blemantung ditempuh sekitar 30 menit dengan jarak sekitar 700 meter.

Setelahnya akan menjumpai sebuah jembatan kecil dari beton, parkir kendaraan bisa di ujung jalan.


Wisatawan asing membawa anak berjalan kaki menuju Air Terjun Blemantung di Tabanan, Bali (Tribun Bali/ I Made Argawa)

Setelah selesai berkendara, pengunjung harus menempuh perjalanan menyusuri kebun kopi robusta warga dengan jarak sekitar satu kilometer mulai dari jembatan beton.

Dalam perjalanan itu, pengunjung bisa merasakan dinginnya udara dan sesekali menjumpai warga yang berjalan kaki.

Berita Rekomendasi

Terdengar suara jangkrik meskipun jam menunjukkan pukul 12.00 wita.

Meskipun tidak ada penunjuk arah ke air terjun, pengunjung bisa mengikuti jalan setapak di kebun kopi warga dan diakhir jalan akan tampak sebuah pura yakni Pura Taman Sari.

Air Terjun Blemantung ini berada di belakang pura yang masih berpagar ranting pohon itu.

Saat Tribun Bali mengunjungi air terjun Blemantung terlihat sepasang wisatawan asal Belgia, Eva (30) dan Kobe (32) ikut menyusuri jalan menuju air terjun ini bersama anaknya.

"Bagus dan masih alami, kami tahu dari selebaran di vila tempat menginap di Pantai Balian," ujarnya beberapa waktu lalu.


Papan nama menuju Air Terjun Blemantung dibiarkan roboh terbengkalai (Tribun Bali/ I Made Argawa)

Dari Perbekel Desa Pujungan, I Gede Santiartha mengatakan, terkait dengan minimnya penunjuk arah pihaknya akan menambahkan sekaligus dengan perbaikan akses menuju Air Terjun Blemantung.

"Kami telah merancang dalam program desa wisata dan telah diajukan ke Pemkab Tabanan, mudah-mudahan 2016 bisa terealisasi," ujarnya.

Untuk saat ini, masuk ke Air Terjun Blemantung tidak dipungut biaya, termasuk parkir gratis.

Hal ini karena Air Terjun Blemantung belum dikelola sebagai objek wisata dan merupakan keindahan di Kabupaten Tabanan yang masih tersembunyi.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas