Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wisata ke Keraton Yogyakarta Hadiningrat, Menelusuri Tiap Sudut Ruangannya

Paviliun Kompleks Keraton Yogyakarta dibangun menurut kepercayaan kuno dan tiap bagian kompleks seperti halaman hingga pohon memiliki arti khusus.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Wisata ke Keraton Yogyakarta Hadiningrat, Menelusuri Tiap Sudut Ruangannya
Tribun Jogja/Hamim Thohari
Wisata ke Keraton Yogyakarta Hadiningrat. 

Sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini.

“Istana ini dirancang lebih dari sekedar tempat tinggal kerajaan tetapi juga untuk menjadi titik pusat dari kegiatan sultan.

Ia menjadi penjaga nyala kebudayaan Jawa,” kata Pemandu Wisata Keraton Yogyakarta, Amieroel.

Dari Utara ke selatan area Keraton Yogyakarta ini terdapat Alun-alun Utara, Siti Hinggil Utara, Kemandhungan Utara, Srimanganti, Kedhaton, Kemagangan, Kemandhungan Selatan, Siti Hinggil Selatan dan Alun-alun kidul.

Saat Anda memasuki istana maka Anda akan menapakkan kaki ke tempat yang sejuk dan tenang, tempat yang jauh dari terlepas dari panas, keramaian, dan hirup pikuk dunia luar.

Di pintu masuk utama, Anda akan melihat sebuah penghalang besar atau baturana yang dirancang untuk mencegah roh jahat masuk.

Selain itu terdapat pula Pusaka Kerajaan Keraton Yogyakarta disebut sebagai Kagungan Dalem yang artinya milik Raja.

BERITA REKOMENDASI

Lainnya ada Lambang kebesaran, Kereta Kuda, Tanda Jabatan, Bendera, Senjata Prajurit, dan beberapa Manuskrip Kuno.

Tak kalah menariknya adalah keberadaan prajurit-prajurit Kerajon yang hingga kini masih ada, yaitu : Wirobrojo, Patangpuluh, Dhaeng, Jogokaryo, Mantrijero, Ketanggung, Nyutro, Prawirotomo, Surokarso dan Bugis.

Salah satu bangunan yang sangat penting fungsinya adalah Bangsal Kencana tempat raja memerintah.

Di dekatnya terdapat Bangsal Prabayeksa yang berfungsi sebagai tempat menyimpan senjata-senjata pusaka kraton.

Sementara itu, Bangsal Srimanganti sering digunakan untuk menggelar pentas pertunjukkan seni, misalnya tari klasik kraton, wayang kulit, dan sebagainya.


Setiap bangunan di Kraton Yogyakarta ini masih dianggap sakral, namun setiap orang bisa mengunjunginya.

“Dengan catatan, setiap pengunjung mesti tetap mengindahkan peraturan-peraturan yang ada di objek wisata sejarah Keraton Yogyakarta ini,” imbuh Amieroel.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas