Wisata ke Keraton Yogyakarta Hadiningrat, Menelusuri Tiap Sudut Ruangannya
Paviliun Kompleks Keraton Yogyakarta dibangun menurut kepercayaan kuno dan tiap bagian kompleks seperti halaman hingga pohon memiliki arti khusus.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Ingin mengenal Yogyakarta lebih dekat? Maka Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta adalah tempat yang Anda tuju.
Koleksi Keraton Yogyakarta. (Tribun Jogja/Hamim)
Bangunan bersejarah ini merupakan sebuah istana megah yang menjadi singgasana raja-raja Mataram.
Meski Yogyakarta telah menjadi salah satu provinsi dalam Republik Indonesia. Sultan Hamengkubuwono X tetap menjadi penguasa dan pemilik gelar Sultan Yogyakarta Sultan Yogyakarta juga merupakan gubernur provinsi istimewa Yogyakarta.
Hingga kini, Sultan yang bertahta di Keraton Yogyakarta, masih dianggap sebagai kepala budaya di Yogyakarta.
Keraton Yogyakarta adalah sebuah kompleks besar yang dirancang dengan teliti sebagai cerminan kosmologi Jawa.
Dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I secara bertahap hingga selesai tahun 1790.
Keraton ini dibangun menghadap langsung ke arah utara Gunung Merapi. Di bagian Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia yang diyakini sebagai tempat tinggal Nyi Loro Kidul, Ratu Laut Selatan dan dianggap sebagai permaisuri mistis Sultan.
Jalan Malioboro awalnya digunakan sebagai rute upacara dan membentuk sebuah garis lurus yang ditarik dari istana ke Gunung Merapi.
Turis asing mengunjungi Keraton Yogyakarta. (Tribun Jogja/Hamim)
Sebuah alun-alun menghadap istana dengan pohon beringin besar di tengahnya, sementara di belakang istana juga terdapat alun-alun serupa.
Ketika sultan meninggal, maka akan diadakan arak-arakan mulai dari gerbang selatan menuju makam para raja di Imogiri.
Paviliun Kompleks Keraton Yogyakarta dibangun menurut kepercayaan kuno dan masing-masing fitur kompleks seperti halaman hingga pohon memiliki arti simbolis khusus berkaitan dengan filsafat Jawa yang luhur.
Ketika bertualang ke Keraton, Anda dapat belajar dan melihat secara langsung bagaimana budaya tetap dilestarikan di tengah laju perkembangan dunia.