Istimewanya Kopiah Jangang khas Banjar, Terasa Adem, Mudah Dilipat dan Berongga
Ini istimewanya kopiah jangang khas Banjar. Terasa adem di kepala, mudah dilipat, ringan dan berongga.
Editor: Agung Budi Santoso
Kayu uwar juga merupakan salah satu kayu hasil hutan Kalimantan.
Cairan kayu uwar ini berfungsi untuk meratakan warna akar jangang agar tampak rapi dan indah saat sudah diolah menjadi kopiah.
Proses pembuatan kopiah jangang ini tergolong rumit karena akar kayu itu sepenuhnya dianyam menggunakan pola-pola khusus dan dikerjakan secara manual oleh tangan-tangan manusia. Polanya ada yang berupa gelombang, bunga teratai dan hati.
"Kalau akar jangangnya biasanya diambil di pedalaman hutan di Kalimantan Timur seperti di Purukcahu dan Muarateweh," katanya.
Akar-akarnya itu, saat baru saja diambil dari pohonnya, biasanya akan dikupas dulu kulit luarnya.
Setelah itu barulah tampak kulit lapisan kedua. Di lapisan ketiganya teksturnya lebih lembut, biasanya disebut hati jangang.
"Yang bisa diolah menjadi kopiah adalah kulit lapisan kedua dan hatinya. Kalau kulit luarnya keras, tak bisa dibentuk jadi kopiah," ujar pria asli Desa Margasari, Kabupaten Tapin yang juga perajin kopiah jangang ini.
Hasil olahan kulit lapisan kedua dengan hatinya sangat jauh berbeda.
Kopiah berbahan kulit jangang lapisan kedua lebih keras, tebal, lubangnya besar-besar jika dibandingkan dengan kopiah berbahan hati jangang.
Kopiah berbahan hati jangang jauh lebih halus dan lembut, anyamannya tampak lebih rapi, rapat, lubangnya kecil-kecil dan motifnya lebih indah.
"Kalau yang lapisan kedua, motifnya sedikit karena susah membentuk anyamannya. Makanya lubangnya besar-besar. Kalau yang berbahan hati jangang lebih lembut, namun harganya lebih mahal karena mengolahnya lebih rumit, bilah hati jangangnya kecil-kecil sehingga membuatnya diperlukan ketelitian yang lebih," paparnya.
Proses pembuatannya memakan waktu lama. Untuk yang berbahan kulit lapisan kedua, sebuahnya dibuat selama dua hari. Sementara yang berbahan hati, sebuahnya bisa mencapai sebulan baru selesai.
Tak heran jika kemudian harga jual kopiah jangang berbahan hatinya ini lebih mahal, yaitu mencapai Rp 400.000 per buahnya. Sementara yang berbahan kulit jangang lapisan kedua berkisar Rp 30.000 hingga Rp 125.000.
Kualitas Tergantung Kerapatan dan Anyaman
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.