Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Istimewanya Kopiah Jangang khas Banjar, Terasa Adem, Mudah Dilipat dan Berongga

Ini istimewanya kopiah jangang khas Banjar. Terasa adem di kepala, mudah dilipat, ringan dan berongga.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Istimewanya Kopiah Jangang khas Banjar, Terasa Adem, Mudah Dilipat dan Berongga
Banjarmasin Post/ Yayu Fathilal
Penjual sedang menunjukkan kopiah jangang khas Banjar. Berongga, mudah dilipat dan terasa adem di kepala. 

"Harganya bervariasi, tergantung kualitas dan kerapatan anyamannya juga daya tahannya. Kalau yang berbahan kulit lapisan keduanya lebih murah dan daya tahannya sekitar dua tahun saja, sedangkan yang berbahan hatinya bisa hingga lima tahun," paparnya.

Di balik pesona dan kerumitan pembuatannya, kopiah jangang ternyata memiliki strata sosial tersendiri bagi masyarakat Banjar di masa lalu.

Ratusan tahun lalu, masyarakat muslim di Kalimantan Selatan belum mengenal jenis peci seperti yang ada sekarang ini. Karenanya, masyarakatnya berinisiatif membuat sendiri untuk keperluan beribadah.

Karena di sini banyak pohon jangang dan akarnya bisa dibentuk, akhirnya dibuatlah kopiah berbahan akar jangang ini. Dulu, pemakainya hanya para santri dan ulama.

"Menurut cerita orang-orang tua kami dulu di Desa Margasari, siapa yang memakai kopiah jangang ini dianggap bisa membaca doa atau memimpin majelis pengajian. Makanya, dulu kopiah ini tidak dipakai oleh sembarang orang, hanya para santri dan ulama yang sekiranya bisa dipercaya menjadi imam salat atau penceramah yang berhak memakainya. Pokoknya, zaman dulu siapa yang tampak memakai kopiah jangang ini, dia pasti orang alim. Kalau yang tidak memakainya, pasti bukan orang alim," tuturnya.

Tak heran, dulu kopiah ini sangat populer di kalangan pesantren.

Banyak santri atau kaum alim ulama yang memakainya dan karena keindahan unsur tradisionalnya sehingga menarik banyak minat kalangan lainnya untuk dijadikan buah tangan khas Kalimantan Selatan.

Berita Rekomendasi

Seiring berjalannya waktu dan banyak peminatnya dari luar kalangan pesantren, kopiah ini kemudian turun kasta menjadi peci yang sering dipakai masyarakat umum.

Tak jarang, banyak pula yang membelinya untuk sekadar oleh-oleh bagi orang-orang Banjar yang bepergian ke luar negeri.

"Buat dikasih-kasihkan ke orang luar negeri sana, kata mereka, sekadar untuk mengenalkan kerajinan khas Banjar ke luar negeri," bebernya.

Berminat membeli kopiah khas ini? Anda bisa mengunjungi Pasar Sudimampir di Banjarmasin.


Penjual kopiah jangang

Lapak para penjualnya biasanya di dekat toko-toko penjual karpet. Posisinya persis di dekat lokasi parkir pasar ini.

Menuju kemari, bisa menggunakan kendaraan umum seperti ojek, bajaj dan angkutan umum.

Biasanya, angkutan umum dari Pasar Sentra Antasari melewati lokasi ini, turun saja di Jembatan Sudimampir, posisi pasar ini persis di samping jembatan tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas