Jalan Pandanaran: Surganya Belanja Oleh-oleh Semarang, Mulai Lumpia hingga Wingko
Puas berbelanja makanan, di lokasi yang sama, Anda bisa menemukan souvenir yakni Batik Lesmono dan kaus Semarangan.
Editor: Malvyandie Haryadi
Tersedia beragam pilihan isian berupa rebung, telur dan udang yang dibanderol Rp 11 ribu per lumpia, baik basah maupun kering.
Jangan khawatir jika budget Anda membeli oleh-oleh terbatas.
Untuk mendapat oleh-oleh berharga miring, Anda bisa berbelanja di pedestrian Jalan Pandanaran atau tepat di depan toko-toko oleh-oleh tersebut.
Tersedia lapak-lapak pedagang kaki lima (PKL) yang menawarkan makanan oleh-oleh khas dengan harga bersahabat.
Misalkan, satu bungkus wingko babat berisi 20 biji rasa kelapa ditawarkan seharga Rp 15 ribu.
Bila ingin menikmati empat varian rasa, yakni kelapa, coklat, durian, dan nangka, Anda cukup merogoh kocek Rp 17 ribu. Asiknya, Anda masih bisa menawar harga tersebut.
Puas berbelanja makanan, di lokasi yang sama, Anda bisa menemukan souvenir yakni Batik Lesmono dan kaus Semarangan.
Di toko batik Lesmono, Anda bisa menemukan beragam motif batik, baik Solo, Semarang, atau Pekalongan yang dikemas dalam bentuk kemeja maupun dres.
Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 75 ribu sampai Rp 250 ribu-an.
Oleh-oleh Anda semakin komplit jika membawa kaus khas Semarangan. Ada dua outlet yang menjajakan souvenir tersebut, yakni Toko Gojeg dan lapak milik Hardy Setiawan yang ada di pedestrian Jalan Pandanaran.
Tempat ini menjual kaus bergambar ikon-ikon Semarang, di antaranya Lawang Sewu, Gereja Blenduk, juga Tugu Muda.
Di kaus yang dibanderol mulai Rp 40 ribu sampai Rp 80 ribu itu juga dilengkapi untaian kata menggelitik yang membuat Anda selalu ingat kecantikan Semarang.
Biasanya, pedagang mulai membuka toko dan lapaknya mulai pukul 09.00 sampai 21.00. Namun, ada pula yang sudah melayani pembeli sejak pukul 07.00.
5 Menit dari Simpanglima
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.