Lomie Kangkung, Kuliner Khas Peranakan Tionghoa di Kedai Mie Ayam Bandung 59 Yogyakarta
Ini Lomie kangkung, kuliner khas peranakan Tionghoa di Kedai Mie Ayam Bandung 59. Di Jogja yang jualan baru di tempat ini saja.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Bagi anda pecinta hidangan Mie, harus mencoba jenis kuliner yang satu ini, yakni Lomie Kangkung.
Mungkin bagi masyarakat Yogyakarta, nama Lomi masih asing di telinga.
Benar saja, karena di kota Gudeg ini baru ada satu tempat yang menjual kuliner pranakan Tionghoa ini, yakni kedai Mie Ayam Bandung 59.
Tempat makan yang terletak di jalan Beskalan no. 35 Yogyakarta tersebut sejak tahun 2006 menjual lomie kangkung.
Lomie kangkung adalah hidangan mie yang berisikan mie kuning, suiran daging ayam kampung, telur, jamur hioko, jamur kuping, kangkung, tauge, dan di siram dengan kuah yang sangat kental.
Kedai Mie Ayam Bandung 59 di Yogyakarta (Tribun Jogja/ Hamim Thohari)
Hidangan ini disajikan dengan tambahan sambal, perasan jeruk limau, dan acar.
Rasa dari hidangan ini sangat kaya, perpaduan rasa gurih, pedas, asam, manis, berpadu dengan pas.
Dana Djuhana, pemilik Mie Ayam 59 mengatakan bumbu yang digunakan untuk membuat lomie kangkung cukup sederhana, yakni kecap manis, gula jawa, daun saus tiram.
"Bumbunya memang sederhana, tetapi jika diracik dengan pas akan menghasilkan rasa yang enak," ujar Dana.
Keistimewaan lomie dengan hidangan mie lainya adalah kuahnya yang sangat kental.
Untuk membuat kuah tersebut sangat kental digunakan tepung tapioka.
Diungkapkan Dana, kata Lo sendiri artinya adalah kental. Jadi Lomie sendiri berarti mie yang disajikan dengan kuah kental.
Diungkapkan pria yang berasal dari Bandung tersebut, lomie adalah hidangan tradisional masyarakat Tionghoa.