"Hidangan ini sengaja menggunakan kuah kental, karena dengan kuah yang dibuat kental hangatnya akan bertahan lebih lama. Dan memang makanan ini berasal dari daerah yang berhawa dingin," ujarnya.

Di daerah Wonosobo, ada hidangan yang hampir mirip dengan lomie, yakni mie ongklok.

Lomie kangkung

Dana mengatakan, mie ongklok adalah bentuk percampuran antara kuliner dari Tiongkok dengan budaya kuliner asli Indonesia.

Selain menyajikan lomie kangkung, di Mie Ayam Bandung 59 pengunjung juga bisa menikmati beberapa kuliner oriental lainya seperti mie ayam, bihun kuah pedas, batagor, siomay, bubur ayam, bakso campur.

Menu lainya yang bisa dinikmati pengunjung adalah nasi tim, soto tauco, mie kocok, dan beberapa menu lainya.

Untuk mie ayamnya sendiri, terdapat beberapa pilihan rasa, yakni mie ayam asin, mie ayam manis, mie ayam pedas manis, dan mie ayam asin pedas.

Setiap harinya tempat makan ini buka dari jam 6 pagi hingga 11 siang.

Meskipun sebagian besar masakan yang dijual adalah masakan Tionghoa, tetapi Dana mengungkapkan seluruh makanan yang dijual adalah makanan halal.

Tidak perlu ragu untuk mencicipi beragam makanan di Mie Ayam 59 Bandung, karena harga makanannya terbilang cukup terjangkau.

Untuk lomie kangkung, satu porsinya dihargai Rp. 15 ribu, dan porsinya pun cukup besar.

Untuk aneka mie ayam harganya Rp. 15 ribu per porsi, bubur ayam Rp. 13 ribu, soto tauco Rp. 13 ribu.

Mie Ayam Bandung 59 ini terletak di pusat kota Yogyakarta, hanya berjarak sekitar 500 meter di sisi barat jalan Malioboro.

Tepatnya lokasi tempat makan ini berada di sebelah selatan pasar Pathuk Yogyakarta, atau sebelah barat Ramai Mall.