Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berkunjung ke Kaliurang Jangan Lupa Cicipi Jadah Tempe Mbah Carik

Di daerah wisata yang berada di kaki gunung Merapi tersebut terdapat puluhan warung ataupun lapak yang menjajakan jadah tempe.

Editor: Mohamad Yoenus
zoom-in Berkunjung ke Kaliurang Jangan Lupa Cicipi Jadah Tempe Mbah Carik
Tribun Jogja/Hamim Thohari
Jadah Tempe 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Jika bertandang ke Kabupten Sleman, khususnya di daerah obyek wisata Kaliurang anda akan mendapati sebuah makanan tradisional khas derah tersebut, yakni jadah tempe.

Di daerah wisata yang berada di kaki gunung Merapi tersebut terdapat puluhan warung ataupun lapak yang menjajakan jadah tempe.

Dari sekian banyak tempat yang menjual jadah tempe, ada satu warung penjual jadah tempe yang cukup terkenal, yakni Jadah Tempe Mbah Carik.

Jadah tempe merupakan kuliner gabungan dari dua jenis olahan, yakni jadah dan tempe bacem. Jadah merupakan penganan yang terbuat dari bahan ketan sedangkan tempe terbuat dari kedelai dan dimasak bacem.

Perpaduan dua rasa yang jauh berbeda menghasilkan rasa yang unik dan pas di lidah.

Rasa jadah yang cenderung gurih karena dimasak menggunakan santan dan kelapa, dipadu dengan rasa tempe bacem yang manis menciptakan sensasi rasa yang lezat di lidah.

Mbah Carik
Warung Mbah Carik. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
BERITA TERKAIT

Ida Koniasih (36), generasi keempat penerus usaha jadah tempe Mbak Carik menyatakan, usaha keluarga ini telah ada sejak tahun 1950-an.

"Dulu yang memulai usaha ini adalah Mbak Carik, yang memiliki nama asli Sastro Dinomo. Kemudian diteruskan oleh anaknya yang bernama Sudimah, dan saya ini adalah cucu dari Sudimah," ujarnya.

Lebih lanjut dia menyatakan saat ini ada beberapa warung jadah Tempe Mbah Carik yang dikelola oleh beberapa anak Mbah Sudimah.

Saat ini Ida Koniasih mengelola warung jadah tempe yang berada di Jalan Astomulyo, Kaliurang, tepatnya berada di sebelah selatan patung udang komplek wisata kaliurang.

Di tempat tersebut awal mula Mbah Carik berjualan jadah tempe.

Jadah disajikan dalam ukuran yang cukup kecil, dibentuk lonjong sebesar dua gigitan orang dewasa dan dimakan bersama dengan tempe bacem.

Tetapi saat ini tidak hanya tempe saja yang menjadi pendamping jadah, terdapat juga tahu bacem. Bagi mereka yang suka citarasa pedas disediakan cabai rawit sebagai lalapanya.

Wajik
Wajik. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

"Tidak hanya jadah, kami juga menyediakan wajik. Wajik ini hampir sama dengan jadah, tetapi jika jadah rasanya gurih, kalau wajik rasanya manis," ungkap Ida.

Karena jadah tempe Mbak Carik ini memiliki cita rasa yang lezat, setiap harinya warung tersebut selalu ramai didatangi pembeli.

Dalam sehari tak kurang dari 10 kilogram beras ketan dihabiskan untuk membuat jadah. Bahkan jika hari libur ataupun minggu jumlah bisa mencapai 50 kilogram.

Sedang untuk tempenya, di hari biasa Ida menghabiskan sekitar 400 biji tempe, dan tahu sebanyak 250 biji.

Selain menyediakan menu utama berupa jadah tempe dan wajik, warung yang setiap harinya buka dari jam 8 pagi hingga jam 6 sore tersebut juga menyediakan nasi pecel, nasi soto, wedang uwuh, bakmi jawa, dan beberapa menu lainnya.

Mbah Carik
Warung Mbah Carik di Jalan Astomulyo, Kaliurang, Yogyakarta. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Bagi pengunjung yang ingin membeli jadah tempe, Ida menyediakan beberapa paket, di antaranya paket I yang seharga Rp 28 ribu di mana pembeli akan mendapatkan 10 buah jadah, 10 tempe, dan 10 tahu.

Ada juga paket dengan harga Rp 16 ribu. Pembeli akan mendapatkan 10 buah jadah dan 10 buah tempe. Sedang untuk wajik harganya Rp 10 ribu per 10 buah. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas