Kepulauan Tambelan, Tempatnya Terpencil, Anda Bisa Melihat Terumbu Karang dari Tepi Pantai
Apabila ingin menikmati tidur di pulau kecil dan terpencil, Tambelan tepat disambangi. Tambelan siap menawarkan pengalaman pelesir yang berbeda.
Editor: Malvyandie Haryadi
Tidak ada penduduk di pulau-pulau kecil itu. Pelancong hanya harus waspada dengan ular, nyamuk, dan serangga berbisa yang mungkin hidup di hutan pulau kecil. Mereka yang benar-benar ingin menyepi tidak ada salahnya mencoba tidur di pulau-pulau kecil itu.
Di rumah warga
Apabila tinggal di pulau-pulau besar, bisa menyewa kamar atau mendirikan tenda di pantai.
Jika sewa kamar, tarifnya tergantung dari kesepakatan antara pemilik rumah dan penyewa. Sebagai gambaran, sewa satu rumah semipermanen dengan 1 kamar rata-rata Rp 250.000 per bulan.
Harga sewa kamar termasuk biaya makan. Di Tambelan, tidak banyak rumah makan atau warung makan.
Jadi, lebih baik makan bersama pemilik rumah yang siap menyajikan kakap merah yang dimasak asam pedas, sop bawal, atau aneka masakan berbahan ikan lainnya.
Kalau makan di beberapa warung di sana hanya tersedia mi instan atau ayam penyet.
Sungguh sayang sudah jauh-jauh ke tepi Laut Tiongkok Selatan dan masih saja makan ayam penyet. Apalagi, harga ikan jauh lebih murah dibandingkan ayam.
”Di warung jarang orang jualan masakan ikan karena pembelinya hampir tidak ada. Dari kecil, orang Tambelan sudah makan ikan dan selalu dimasak sendiri,” ujar Aini (41), warga.
Setelah urusan tidur dan makan beres, tiba saatnya pelesir. Laut Tambelan sudah menggoda sejak kapal akan merapat ke pelabuhan. Air jernih membuat dasar laut terlihat jelas dari geladak kapal.
Namun, tahan dulu keinginan mencebur lalu berenang di laut jernih serta tenang di laguna Tambelan.
Turun kapal dan letakkan dahulu barang-barang di lokasi tempat tinggal sementara. Selepas itu, segera meluncur ke Tanjung Ayam, salah satu penjuru Tambelan yang perairannya sedang disemarakkan terumbu karang yang kembali tumbuh.
Jangan khawatir kalau tidak bisa berenang. Saat pasang tertinggi, kedalaman air hanya 80 sentimeter dan rata-rata 50 sentimeter pada waktu biasa. Dengan berjalan kaki 300 meter, sudah terlihat terumbu yang kembali tumbuh, tempat aneka ikan berenang hilir mudik. Sesekali akan terlihat bintang laut berwarna biru di dasar laut.