Patung Budha Tidur di Vihara Dharma Giri Tabanan, Jangan Bercelana Pendek Kalau Selfie di Dekatnya
Patung Budha tidur di Tabanan Bali yang berwarna putih bersih ini menarik perhatian. Kontras dengan hijau pepohonan belakangnya.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Bali, Cisilia Agustina S
TRIBUNNEWS.COM, TABANAN - Keunikan Vihara Dharma Giri, di Jalan Raya Pupuan, Tabanan, Bali adalah keberadaan Patung Budha Tidur.
Patung dalam ukuran besar ini tampil megah dengan warna yang putih bersih.
Posisinya menggambarkan Budha yang sedang tidur dengan memangkukan kepala di satu tangannya.
Berada di area anjungan yang terbuat dari deck kayu, pegunjung bisa menemukan patung yang tampil sangat mencolok tersebut.
Berada sebelum memasuki ruang persembahyangan umat Buddha, yakni tepat pada area di bawahnya, anjungan ini berada.
Wisatawan berfoto di depan Patung Budha Tidur di Vihara Dharma Giri, di Jalan Raya Pupuan, Tabanan, Bali (Tribun Bali/ Cisilia Agustina Siahaan)
Setelah melewati anak tangga yang ada di samping kanan dan kiri Prasasti Asoka, tepatnya di sebelah kiri, pengunjung akan menemukan anjungan di mana sang Buddha sedang tertidur.
“Patung Budha Tidur ini sebenarnya masih baru, sekitar empat tahunan, dan baru satu-satunya di Bali. Kalau viharanya sudah lama, tapi baru diresmikan pada 2007,” ujar Lili, seorang pengurus vihara asal Kota Tabanan.
Menurut nenek tiga cucu ini, Patung Buddha tidur ini dibuat oleh perajin patung asal Klungkung.
Hal menakjubkan lainnya tampak dari area sekeliling Vihara yang masih sangat alami.
Suasana khas pegunungan yang segar disuguhkan oleh alam sekitar.
Ditambah dengan pemandangan gunung tepat di belakang Patung Buddha, membuat para pengunjung yang datang pun berdecak kagum, sembari tidak lupa untuk mengabadikannya dalam bentuk potret.
Walaupun Vihara Dharma Giri sebenarnya bukan objek wisata.
Namun, sejak keberadaan Patung Buddha Tidur tersebut, memancing perhatian orang-orang.
Tidak hanya para umat Buddha saja yang kemudian datang ke vihara ini, tetapi masyarakat lokal Bali lainnya hingga wisatawan, baik domestik dan asing, berkunjung ke sini.
Seperti yang dilakukan Tia, pengunjung asal Singaraja yang datang ke Vihara Dharma Giri untuk bisa berfoto bersama Patung Buddha tidur tersebut.
Menurutnya ini menjadi spot wajib berfoto ketika melintasi kawasan ini.
Bagian telapak kaki Patung Budha Tidur di Vihara Dharma Giri, di Jalan Raya Pupuan, Tabanan, Bali (Tribun Bali/ Cisilia Agustina Siahaan)
Datang dengan mengenakan kaus putih, wanita berkulit putih dan berwajah mungil ini tampak asik mengamati patung tersebut.
“Memang tujuan ke sini, mau foto sama Patung Buddha. Dan sekalian, karena ini juga vihara, teman-teman umat Buddha sekalian sembahyang di dalam,” ujar wanita berkacamata ini.
Dia menempuh perjalanan sekitar dua jam dari Singaraja ke Vihara Dharma Giri.
Namun meski cukup jauh, menurutnya saat berada di Vihara dan menemukan patung yang dimaksud, semuanya terbayarkan.
“Patungnya bagus, rasanya tenang waktu melihatnya. Apalagi didukung sama suasananya,” ujar Tia.
Jika ditempuh dari Kota Denpasar, untuk mencapai Vihara Dharma Giri ini memakan waktu sekitar 2 jam.
Dari arah kota Tabanan, cukup mengikuti jalan menuju Pupuan, kurang lebih satu jam perjalanan.
Sepanjang perjalanan menuju kawasan ini, mata pun akan disuguhkan pemandangan segar dari hamparan sawah hijau khas Tabanan, lumbung padi Pulau Bali.
Tidak sulit menemukannya, karena Vihara Dharma Giri tersebut terletak tepat di kiri jalan.
Tidak Disarankan Pakai Celana Pendek
Keasrian Vihara tak hanya dari alam sekitarnya, tetapi begitu juga yang tampak di area dalam Vihara.
Di sepanjang jalan menuju atas Vihara, tampak pohon-pohon rindang di kanan kiri jalan setapak menambah kesan segar di sini.
Yang menarik, di setiap pohon tersebut dipasang papan kayu berisi kutipan-kutipan bijak, yakni Kutipan Dhammapada atau kumpulan sabda-sabda sang Buddha dalam kitab suci umat Buddhist.
Satu di antaranya yakni Dhammapada 20:4, yang berbunyi “Engkau sendirilah yang harus berusaha, para Buddha hanya menunjukkan jalan. Mereka yang tekun bermeditasi, yang memasuki jalan ini, akan terbebas dari belenggu Mara”.
Kutipan-kutipan ini bukanlah sebagai hiasan untuk dipajang saja.
Namun lebih ke spiritual, sebagai pengingat bagi kaum manusia, khususnya para umat yang datang bersembahyang ke vihara ini.
Sebagai tempat peribadahan, memasuki kawasan Vihara Dharma Giri harus sopan dan santun.
Dari segi pakaian, tidak disarankan menggunakan celana pendek.
Bagi yang telanjur atau tidak sengaja bercelana pendek, di area masuk Vihara disediakan kain yang bisa digunakan seperti kamen dalam tradisi Hindu Bali.
Tidak ada pungutan biaya untuk memasuki kawasan Vihara ini, hanya kotak donasi untuk sumbangan sukarela dari para umat dan pengunjung Vihara.
Vihara Dharma Giri, di Jalan Raya Pupuan, Tabanan, Bali (Tribun Bali/ Cisilia Agustina Siahaan)
Menjaga kesopanan lainnya, pun tampak dari melepas alas kaki sebelum memasuki kawasan anjungan untuk bisa melihat langsung kemegahan Patung Buddha Tidur ini.
Sama seperti memasuki ruang persembahyangan, hal ini sudah menjadi aturan umum di kalangan Umat Buddha.
Sebagaimana tempat beribadah umat Buddha, Vihara ini difungsikan untuk berbagai upacara keagamaan.
Mulai dari Puja Bhakti, Waisak, dan berbagai hari raya umat Buddha lainnya.
Selain itu, di kawasan Vihara juga kerap digunakan sebagai tempat bermeditasi. (*)