Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Inilah Peti Jenazah yang Pernah Membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Liang Lahat

Museum Taman Prasasti di Jalan Tanah Abang No.1, Jakarta Pusat menyimpan banyak nisan kuno peninggalan sejarah zaman Belanda dan Jepang.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Inilah Peti Jenazah yang Pernah Membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Liang Lahat
Tribunnews.com/ Reynas Abdila
Museum Taman Prasasti di Jalan Tanah Abang No.1, Jakarta Pusat menyimpan banyak nisan kuno peninggalan sejarah zaman Belanda dan Jepang. 

Sementara itu, Bung Hatta, Wakil Presiden RI pertama ini lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi, Sumatera Barat dan wafat pada hari Jumat tanggal 14 Maret 1980 pukul 18.45 WIB di Rumah Sakit Dr. Tjipto Mangunkusumo, (RSCM), Jakarta Pusat.

Beliau dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir Jakarta Selatan, sesuai wasiatnya yang ingin dimakamkan di tengah-tengah masyarakat.

Jenazah Bung Hatta dimakamkan pada tanggal 15 maret 1980 pukul 13.30 WIB setelah iring-iringan meintasi jalan Imam Bonjol, Jenderal Sudirman, Sisingamaraja, Bunderan Mayestik, Kebayoran Lama, dan Bintaro.

Puluhan ribu orang turut menghantar kepergian Bung Hatta, prosesi pemakamannya dilakukan dengan upacara kenegaraan yang dipimpin oleh Wakil Presiden RI, Adam Malik.

Goresan Prasasti

Museum Taman Prasasti ini diresmikan mantan Gubernur DKI Jakarta, Letnan Jendral TNI Marinir, Ali Sadikin pada tanggal 9 Juli 1977.

Tempat ini mulanya merupaka kompleks kuburan Belanda bernama Kerkhof Laan, yang kemudian dikenal sebagai Kebon Jahe Kober.

BERITA TERKAIT

Kuburan Kebon Jahe Kober kemudian ditutup pada tahun 1975 lantaran tidak dapat lagi menampung mayat dan dijadikan Musem Taman Prasasti dengan luas tanah 1,3 hektar.

Museum ini terlihat semacam tempat pameran karya seni yang melukiskan peristiwa sepanjang masa dari goresan prasasti bagi mereka yang telah pergi.


Museum Taman Prasasti, tampak depan (Tribunnews.com/ Reynas Abdila)

Misalnya saja yang dibuat bagi 30 orang tentara kekaisaran Jepang Kompi 9, Bataliyon 16, Divisi 2, dari kota Shibata, Propinsi Nigata, Jepang yang gugur melawan tentara sekutu di Sungai Ciantung, Desa Leuwiliang, Bogor, 3-4 Maret, tahun 17 Showa (1942).

Adapun patung wanita yang terbuat dari batu pualam dalam posisi berbaring miring dengan tangan menangkup wajah dan juga beragam patung makam lainnya.

Ingin mengunjungi museum yang informatif sekaligus berunsur edukatif ini? Ayo silahkan datang.

Museum Taman Prasasti ini buka setiap hari Selasa-Minggu mulai pukul 09.00-15.00 WIB, untuk tiket pengunjung dikenakan tarif Rp 5.000 per orang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas