Sate Ayam dan Sate Babi di Denpasar, Berbumbu Luar Dalam Hingga Bumbu Plecing
Sajian sate ayam dan babi di kedai ini berbumbu luar, dalam plus bumbu plecing.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ayu Dessy Wulansari
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Sate termasuk kuliner khas Indonesia yang populer dan banyak digemari.
Potongan daging yang ditusuk dan dibakar ini memiliki rasa dan aroma khas yang timbul karena proses pembakaran dengan arang.
Penjual sate mudah ditemui dari gerobak biasa hingga restoran mewah.
Bagi penggemar sate yang tinggal di area Denpasar, wajib mencoba warung sate yang berada di Jalan Teuku Umar, tepatnya berada di antara Seafood Cak Har dan Soes Merdeka.
Sajian sate di Warung Sate Ayam Babi Oka (SABO) di Denpasar (Tribun Bali/ Ayu Dessy Wulansari)
Jika dari arah Jalan Imam Bonjol, tempat ini berada di sisi kiri jalan.
Namanya Sate Ayam Babi Oka atau disingkat SABO.
Warung ini merambah jejeran tempat makan di Denpasar, Bali, yang buka sejak Juni lalu.
Menurut sang pemilik, Adrian, sate dipilih karena ingin mengenalkan dan memasarkan masakan sang ibu.
“Selain itu sate lebih gampang karena bisa disiapkan dari rumah. Jadi di sini tinggal manggangnya saja. Ibu yang mempersiapkan dan masak sate-satenya, aku dan kakak ikut bantu dan menjalankan usaha ini,” katanya.
SABO menawarkan sate dari daging ayam dan babi.
Tempat pemanggangan dan alat masaknya pun dibedakan.
Pecinta sate bisa mencicipi tiga jenis bumbu berbeda, namun sama nikmatnya.
Sajian di Kedai SABO, Denpasar (Tribun Bali/ Ayu Dessy Wulansari)
Ada bumbu dalam, bumbu luar, dan bumbu plecing.