Saung Bambu Trisa, Satu-satunya Rumah Makan Sunda di Banda Aceh
Restoran Sunda pertama dan satu-satunya di Kota Banda Aceh. Kehadirannya mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Khazanah kuliner nusantara menawarkan citarasa tersendiri bagi penikmatnya.
Rupa-rupa olahan makanan daerah yang tumbuh dan dibesarkan dalam budaya lokal tak hanya diterima oleh lidah masyarakat setempat.
Pasalnya citarasa otentik yang ditawarkan suatu daerah menggoda untuk menjajal lidah.
Suasana di Restauran Saung Bambu Trisa. (Serambi/Nurul Hayati)
Salah satunya adalah masakan Sunda.
Kuliner khas Tanah Pasundan yang dikenal dengan citarasa asam – manis yang melekat pada olahan masakannya diterima oleh kebanyakan lidah warga Indonesia.
Hal itulah yang mendasari kelahiran Saung Bambu Trisa.
Restauran Sunda pertama dan satu-satunya di Kota Banda Aceh.
Kehadirannya mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat.
“Pada Bulan pertama diluncurkan 2012 lalu, para pengunjung sampai rela mengantri. Makanya pada bulan ketiga langsung dilakukan perluasan area makan guna memenuhi permintaan pasar,” ujar Supervisor Saung Bambu Trisa, Ade Hidayat.
Beralamat di Jalan Dr Mr Mohamad Hasan, Batoh, Banda Aceh rumah makan ini melayani dari pukul 11.00 – 22.30 WIB.
Anda bisa memilih makan di tempat, membawa pulang, atau pun memesan dalam jumlah banyak.
Suasana khas Tanah Pasundan yang ditawarkan restauran yang berada di samping terminal bus provinsi itu bisa menjadi pilihan tepat untuk lari sejenak dari hiruk pikuk kota.
Pilihan menu
Untuk menjaga keaslian rasa, pihak manajemen restauran khusus mendatangkan 5 koki langsung dari tempat kuliner itu berasal.
Termasuk memasok bahan makanan tertentu dari Jawa Barat.
Pun begitu, masakan yang disajikan sudah disesuaikan dengan lidah lokal yaitu penambahan citarasa pedas pada semua jenis masakan.
Kabar gembira bagi anda urang Sunda karena kehadiran rumah makan tersebut bisa mengobati sedikit kerinduan akan kampung halaman.
Di sini anda bisa melepas kangen dengan masakan khas Ranah Priangan seperti karedo dan sejenisnya.
Sate kambing, nasi timbal komplit, dan sop ikan gurami dalam batok adalah sederet menu favorit dan direkomendasikan untuk dicicipi.
Semua sajian dibanderol dengan harga yang terbilang bersahabat dengan kantong yaitu mulai Rp 5.000 – Rp 38.000.
Diracik khusus untuk anda dengan sistem fresh food. Hmmm… yummy.
Atmosfer
Seperti namanya, Saung Bambu Trisa menawarkan atmofer khas rumah makan Sunda.
Sebagian besar bangunan fisiknya terbuat dari bambu dengan sarang burung yang bergelantungan di setiap sudutnya.
Jika malam tiba, lampu-lampu pijar yang memendar memburatkan suasana temaram.
Anda bisa memilih bersantap di ruang utama berupa tempat setengah terbuka dengan set kursi dan meja makan bambu serta rotan.
Jika ingin suasana yang lebih privat, silahkan memilih bersantap di deretan pondok.
Sebagian dipisahkan dengan kawat kasa dan dihubungkan dengan jembatan kayu.
Berjumlah 31 set pondok, deretan gazebo itu ramai ditandangi khususnya ketika jam makan malam tiba dan menjadi tempat bersantap favorit keluarga.
Di tengah-tengahnya membentang kolam tempat puluhan ikan hias warna warni menari-nari di bawah gemericik air.
Suasana teduh itu semakin lengkap dengan petikan kecapi dan angklung yang mengalun
memenuhi ruangan.
Mari menyesap atmosfir khas Ranah Priangan di tengah hiruk pikuk kota dan panasnya hawa yang membekap Banda Aceh.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.