Apa Rasanya Mandi di Pemandian Para Raja? Penasaran? Datang Saja ke Sungai Bah Balakbak
Pemandian eksklusif para raja kini bisa dinikmati wisatawan yang datang ke Sungai Bah Balakbah di Desa Silau Kahean, Tinggi Raja, Simalungun.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM, SIMALUNGUN - Pemandian eksklusif para raja kini bisa dinikmati wisatawan yang datang ke Sungai Bah Balakbah di Desa Silau Kahean, Tinggi Raja, Simalungun.
Pemandian sungai air dingin tentu sudah biasa, tapi bagaimana jika pemandian tersebut memiliki gua air panas yang konon menjadi tempat pemandian raja.
![pemandian raja pemandian raja](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pemandian-raja_20150828_212451.jpg)
Sumber mata air panas di dalam gua biasanya digunakan juga untuk menghilangkan penyakit gatal-gatal dan pegal-pegal di tubuh. (Tribun Medan/Silfa Humairah)
Unik memang, lantaran Sungai Bah Balakbah memiliki aliran sungai yang dingin, tapi di atas tebing, tepat berada di atas aliran sungai tersebut terdapat gua yang memiliki air panas.
Di tempat ini wisatawan bisa menghangatkan diri di gua tersebut usai kedinginan.
Fernado, pemandu wisata sekitar, yang juga penduduk Desa Silau Kahean, menuturkan gua tersebut merupakan tempat mandi raja. Di dalam terdalam kolam yang menjadi sumber mata air panas.
"Dulunya hanya boleh digunakan oleh raja, namun dengan berkembangan waktu, gua tersebut kini menjadi tempat wisata dan digunakan wisatawan usai mandi di Sungai Bah Balakbah yang dingin," katanya.
Menurutnya, sumber mata air panas di dalam gua biasanya digunakan juga untuk menghilangkan penyakit gatal-gatal dan pegal-pegal di tubuh.
"Saat mandi, wisatawan biasanya juga direkomendasikan menggunakan batu kapur untuk wajah. Hal itu untuk memutihkan wajah, penduduk sini mempercanyai itu dan melakukannya juga," katanya.
![pemandian raja pemandian raja](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pemandian-raja_20150828_212636.jpg)
Wisatawan menikmati air hangat di Sungai Bah Balakbak. (Tribun Medan/Silfa)
Ada tiga rute yang bisa dilaui untuk sampai ke kawasan Kawah Putih Tinggi Raja, yakni Medan-Lubuk Pakam-Galang-Dolok Raja Tinggi Masihul-Nagori Dolok-Dolok Tinggi Raja atau
Medan-Lubuk Pakam-Galang-Bangun Purba-Dolok Tinggi Raja.
Semua mempunyai jarak tempuh sekitar yaitu 80 – 90 km dengan waktu 3-5 jam dari Kota Medan.
Khusus untuk jarak Dolok Tinggi Raja hingga ke lokasi wisata, walaupun hanya berjarak 10 kilometer, wisatasan bisa menghabiskan waktu dua jam untuk sampai di lokasi untuk pengendara amatir.
Pasalnya jalan di sana berupa bebatuan besar dan berlubang.
Wisatawan direkomendasikan memeriksa kendaraan sebelum berangkat, dan membawa peralatan untuk memperbaiki sepeda motor, karena anda akan melewati akses yang jauh dari pemukiman dengan jalan bebatuan di tengah hutan dan perkebunan penduduk.
Sementara jika melalui Bangun Purba, wisatawan bisa menghemat waktu, karena jalan rusak tidak separah dari Dolok Tinggi Raja Masihul.
Tapi, wisatawan akan dipungut uang masuk tiap titik masuk ke sebuah kampung menuju kawasan wisata Tinggi Raja seperti Kawah Putih, Kawah Biru, Sungai Bah Malas, Sungai Bah Balakbah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.