Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Penyelam yang Merayakan HUT RI Bersama Hiu Paus di Teluk Cendrawasih, Papua Barat

Saat perjalanan menuju Biak, tempat di mana kami akan terbang kembali ke Jakarta, kami sempat melakukan penyelaman di Miosindi dan Miosrundi.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Cerita Penyelam yang Merayakan HUT RI Bersama Hiu Paus di Teluk Cendrawasih, Papua Barat
SURJATUN WIDJAJA
Menyelam bersama hiu paus (whale shark) di Teluk Cendrawasih, Papua Barat, Senin (17/8/2015). 

TRIBUNNEWS.COM - Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus tahun ini yang jatuh pada hari Senin, memberi berkah karena bisa mendapatkan tambahan 3 hari libur sekaligus.

Kali ini saya dan teman-teman dari Corona Diving Club melakukan penyelaman di Teluk Cendrawasih sekaligus merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia bersama hiu paus (whale shark) di sana.

Rabu (12/8/2015) malam kami 16 penyelam yang berasal dari Jakarta, antara lain Surjatun Widjaja, Lilie, Greg, Anita, dan Paulus, bergabung bersama Teresia Dewi dari Bogor, Johan dari Padang, dan Luther dari Manado sudah berkumpul di Bandara Soekarno-Hatta dengan tujuan penerbangan ke Manokwari memakai Garuda. 

Penerbangan ini akan memakan waktu 5 jam dengan sekali transit di Makassar, Sulawesi Selatan.

Tiba di Manokwari kami dijemput oleh awak kapal Pearl of Papua (POP) dan langsung diantarkan ke kapal. 

Pimpinan POP Kapten Beda Jehadul, asli orang Komodo menyambut kami dengan ramah. 

Rencananya hari itu kami hanya melakukan check divedan penyelaman di sekitar Manokwari sambil menunggu keluarnya izin perjalanan kapal.

Sungguh menyenangkan menghirup kembali aroma laut.


Lilie Chow dan hiu paus (whale shark) di Teluk Cendrawasih, Papua Barat, Senin (17/8/2015). (SURJATUN WIDJAJA)
 
BERITA REKOMENDASI

Berada di laut berarti seminggu terlepas dari tekanan pekerjaan. 

Tidak sabar rasanya untuk berjumpa dengan whale shark yang sudah menjadi buah bibir di kalangan penyelam.

Penyelaman pertama dilakukan di Mansinam tidak jauh dari tempat berlabuhnya kapal.

Mansinam adalah tempat kedatangan misionaris pertama ke tanah Papua.

Hal ini ditandai dengan berdirinya monumen salib besar dan sebuah gereja. 

Wreck yang terdapat disana adalah sebuah kapal kargo yang tidak terlalu besar.

Seluruh badan kapal sudah ditumbuhi karang dan koral lunak.


Di dalam badan kapal ditemukan beberapa ekor Stone Fish, Cyprea sp, nudibranch dan lain-lain.

Pemandangan indah koral lunak berpadu dengan ikan warna-warni yang berenang dengan gemulainya.

Sore hari kapal mulai bergerak meninggalkan pelabuhan Anggrem, Manokwari, menuju Tanjung Ayami, lokasi penyelaman berikutnya.

Pelayaran ke Tanjung Ayami memakan waktu 17 jam pada kondisi laut bergelombang dan berangin. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas