Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wanita Haid, Meludah Sembarangan, dan Tata Krama Saat Berkunjung ke Obyek Wisata Rohani

Ini anjuran dan pantangan saat berkunjung ke tempat-tempat wisata rohani.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Wanita Haid, Meludah Sembarangan, dan Tata Krama Saat Berkunjung ke Obyek Wisata Rohani
theclassytraveler.com
Seorang biksu sedang memandang kuil-kuil di kejauhan di Myanmar. 

TRIBUNNEWS.COM -  Dengan memasukkan wisata rohani dalam daftar jalan-jalan, kian menarik dan lengkap pula agenda liburan kita. Ada banyak tempat wisata rohani di Tanah Air yang menunggu kita untuk mampir ke sana.

Beberapa tempat wisata tersebut menawarkan atmosfer sekaligus pesona religi yang menambah kekayaan literatur pikiran kita.

Bila telah menyusun rencana perjalanan ke tempat-tempat wisata rohani, kita perlu memerhatikan hal berikut ini untuk memulai liburan.

Pertama, tempat wisata rohani umumnya digunakan untuk beribadah. Oleh sebab itu, gunakan pakaian yang pantas dan sopan.

Selain itu,ada beberapa tempat yang tak boleh diinjak dengan kaki bersepatu atau bersandal.


Turis berdoa di Noongnoch Garden Bangkok, Thailand.

Jadi, jangan lupa membawa plastik untuk menyimpan sepatu atau sandal.

Kedua, beberapa tempat wisata rohani tak mengizinkan perempuan yang sedang datang bulan untuk masuk.

BERITA REKOMENDASI

Oleh karena itu, jangan memaksakan diri untuk masuk bila sedang haid. Mengamati atau berfoto dari luar saja sudah cukup.

Ketiga, mengingat tempat wisata rohani diyakini sebagai lokasi yang sakral, maka jangan berisik dan taati semua peraturan untuk wisatawan. Termasuk jangan makan dan minum di dalam kompleks wisata rohani meski tak ada aturan tertulis.

Keempat, ada beberapa tempat wisata rohani yang memiliki mata air yang dianggap suci.

Bila ingin mengambil airnya, secukupnya saja dan tidak perlu berlama-lama di sekitar mata air agar tidak menimbulkan antrean.


Patung Sidharta Gautama di Komplek Candi Borobudur.

Yang tak kalah penting, jangan meludah sembarangan demi menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Kelima, jangan cuma berfoto, tetapi pahami pula seluk-beluk tempat wisata itu.

Semisal, bagaimana sejarahnya, siapa tokoh yang memiliki hubungan historis dengan tempat itu, atau mengapa tempat itu dianggap penting. Dengan demikian, pengetahuan kita bertambah.


Monumen Yesus Memberkati ini telah menjadi destinasi wisata religi di Provinsi Sulawesi Utara.

Keenam, ada kalanya tempat wisata religi menyediakan kotak sumbangan sukarela. Jika ada rezeki, tak ada salahnya kita memberikan sumbangan. Sumbangan kita sedikit banyak memengaruhi kelestarian tempat tersebut.

Sumbangan bisa juga diberikan dengan membeli cenderamata yang ditawarkan pengelola tempat wisata.

Ketujuh, bila bepergian dengan rombongan, sewalah kendaraan yang kondisinya prima.

Pastikan semua penumpang dapat duduk dengan nyaman. Ini demi keselamatan dan kegembiraan kita bersama kolega. [TYS/www.kompastravelfair.com]

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas