Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belum Pernah Melihat Lumba-Lumba Hidung Botol? Datanglah Ke Teluk Kiluan di Tanggamus Lampung

Belum pernah melihat lumba-lumba hidung botol? Datanglah ke Teluk Kiluan di Tanggamus, Lampung.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Belum Pernah Melihat Lumba-Lumba Hidung Botol? Datanglah Ke Teluk Kiluan di Tanggamus Lampung
Foto-foto: Linda Patimasang
Aksi lumba-lumba hidung botol di Teluk Kiluan di Kabupaten Tanggamus, Lampung. 

Total ada 4 ojek dan kami kembali bersiap dengan trekking selanjutnya. Ketika mengetahui bukit mendaki yang akan kami lalui untuk menuju laguna, saya langsung memperingatkan Abi untuk tinggal di penginapan saja.

Saya tidak yakin, setelah berbagai kegiatan yang cukup menguras tenaga sedari pagi, Abi masih bisa kuat melalui perjalanan ke laguna ini. Apalagi, menurut pemandu, jalannya juga cukup terjal, dipenuhi batu-batu .

Nobody said it was easy, but they said it was worth it! Tidak perlu saya jelaskan bagaimana perjalanan kami, nikmati saja foto collage yang sudah saya buat ini.

Tebing dengan tinggi kurang lebih 4 meter, airnya yang super bening, anda tidak mungkin menolak untuk terjun ke dalamnya. Terus terang, ini kali pertama saya terjun di laguna!

I did buggy jumping and roller coaster when I was young, but it doesn't mean I have the guts to jump into a lagoon! Setelah tarik ulur dengan diri sendiri, akhirnya saya terjun juga! Byurrr!! Sungguh surga tersembunyi! Dan kami sangat beruntung merasakan ini dalam keadaan laguna yang tidak ramai, hanya kami yang ada disana! Malam harinya, kami meluangkan waktu untuk hibernasi.

HARI III: Kembali ke Jakarta
Pagi yang cerah. Kami bersiap, mandi di kamar mandi dan air yang jauh lebih bersih daripada penginapan di pulau.

Jam 8 pagi, kami pamit pada Pak Yon sekeluarga, kami merasa sangat berterima kasih dengan keramahtamahan keluarga ini, dan menurut saya tempat ini sangat recommended bagi anda yang menginginkan penginapan murah dan bersih di Kiluan.

Berita Rekomendasi

Bersama Pak Yon dan Istri Di sepanjang jalan, barulah kami bisa menikmati perjalanan kami, karena sebelumnya, kami menempuh perjalanan di malam hari.

Dusun ini juga ditinggali oleh sekelompok masyarakat Bali yang hidup berdampingan dengan penduduk asli Lampung. Tak heran, banyak anjing berkeliaran bebas di jalan-jalan (suasana yang sudah jarang saya jumpai di Jakarta) dan umbul-umbul khas Bali di setiap sudut dusun.

Hari sudah semakin siang, dan jam 1 siang kami bertolak dari Bakauheni menuju Merak.

Di atas ferry, kami mendiskusikan semua yang kami alami, liburan di surga dunia yang tak akan terlupakan, bergabungnya Abi di liburan ala backpacker ini yang sama sekali tidak menghilangkan nilai dari liburan 'tas ransel' itu sendiri, supir travel yang kurang profesional, juga our epic night yang baru kami alami kali ini. Kami sama-sama bersyukur dan belajar.

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas