Melepas 'Kepergian' Matahari di Pantai Tanjung Papuma
Pantai di dekat ujung timur Pulau Jawa ini menawarkan cerita-cerita menjelang senja.
Editor: Malvyandie Haryadi
Jika dilihat di peta, bentuk kontur bentang alam seperti cula.
Kami berjalan menyusuri pantai sekitar 100 meter.
Sore itu, laut selatan sedang surut. Batu-batu karang yang berlumut dapat terlihat.
Hijau lumut dan pasir putih berpadu mewarnai pemandangan yang terlihat di depan mata.
Turut terlihat pula batu-batu karang yang menjulang tinggi.
Nama bukit yang akan kami daki untuk menyaksikan matahari terbenam adalah Siti Hinggil.
Tak ada penjelasan khusus ketika mendengar nama tersebut.
Puluhan anak tangga kini telah tersaji di depan mata. Kami langsung mendaki anak-anak tangga.
Suara deburan ombak yang terpecah oleh karang kian garang.
Pohon dan semak-semak meranggas hingga berwarna coklat.
Kami tak sabar untuk melepaskan surya pergi.
Di puncak Bukit Siti Hinggil, telah terlihat beberapa wisatawan yang juga akan turut melepas senja.
Mereka telah siap dengan kamera-kamera yang membidik ke arah barat.
Di sisi lain, ada laki-laki dan perempuan yang berbincang-bincang di bawah pendopo yang sengaja dibangun pengelola.