Empat Destinasi Wisata Paling Ekstrim dan Lokasinya Menguras Tenaga di Sumatera Utara
Inilah empat destinasi wisata paling ekstrim dan lokasinya sulit dijangkau di Sumatera Utara.
Editor: Agung Budi Santoso
Sebenarnya letaknya tidak jauh dari Kota Medan, hanya 1 jam perjalanan saja untuk mencapai pintu gerbangnya, yakni di perkemahan Sibolangit.
Namun, dari lokasi perkemahan Sibolangit, wisatawan akan memulai perjalanan masuk hutan atau tracking untuk sampai di lokasi air terjun.
Karena di sana tidak ada akses sepeda motor apalagi untuk mobil lewat. Anda harus masuk hutan belantara!
Abin, pemandu, menuturkan ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum menuju air terjun tersebut.
"Wisatawan harus bawa peralatan hiking seperti sepatu atau sandal gunung, tas ransel untuk membawa perlengkapan baju pengganti, handuk, air minum, bekal makan siang, makanan ringan, dan obat-obatan," katanya.
Menurutnya, ada baiknya wisatawan berangkat dari Medan pada subuh hari sehingga ketika sampai di lokasi air terjun tersebut tidak kesiangan dan masih sempat pulang sebelum gelap.
2. Dua Jam Lewati Jalan Rusak
Keajaiban" begitulah masyarakat sekitar menyebut wisata Kawah Biru Tinggi Raja, Simalungun.
Berada di tengah hutan belantara, belerang biru membuat areanya sendiri. Tanah yang awalnya datar pun merosot sendirinya hingga membuat kedalaman hampir 10 meter.
Kini kawasan tersebut dikunjungi wisatawan yang penasaran melihat kawah yang memiliki warna biru yang cerah, bak melihat langit, airnya tak punya noda setitik pun.
Wisatawan sedang bersantai di Kawah Biru Tinggi Raja di Simalungun, Sumatera Utara.
Pernando, pemandu dan penduduk sekitar menuturkan, keajaiban kawah biru tersebut berpindah-pindah. Tanah yang awalnya datar dan memiliki pohon yang rimbun, tiba-tiba kering dan membuat lubang sebesar kolam yang dalam dengan sendirinya.
"Dulu kawahnya ada di sini (kali sebelah kawah biru kini berada). Setiap beberapa tahun ia berpindah-pindah, tapi masih sekitar kawasan hutan 167 hektar ini," kata Pernando.
Ia menuturkan, uniknya kawah biru tersebut juga memiliki Bukit Kapur yang juga biasa disebut oleh sebagian orang dengan Salju Panas.
"Bukit Kapur mengaliri air panas dari sumber mata air belerang yang berada di atas bukit tersebut," katanya.