TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi yang bekerja atau bertempat tinggal di kawasan Blok M, Jakarta, Warung Soto Pak Ace bisa jadi nama yang tidak asing.

Tempat kuliner yang satu ini sedang populer-populernya.

Kalau tidak percaya ketik saja “Soto Pak Ace” di fitur pencarian sosial media kesayangan Anda. Sahut-an soal tempat makan ini akan bermunculan.

Penasaran seberapa ngehits-nya tempat ini? Silakan datang langsung ke kedai yang berada di lantai upperground Blok M Square, antara jam 11.00–12.30.

Soto santan.  (Ilustrasi)

Warung berkapasitas 70–80 orang pengunjung ini bisa dipastikan penuh sesak.

Bahkan, banyak pelanggan yang terpaksa memesan minuman di kedai yang bersebelahan dengan Warung Soto Pak Ace agar bisa numpang makan soto ini.

Pak Ace, pemilik kedai, mengusung dua spanduk besar bertuliskan Soto Mi Bogor Pak Ace dan Warung Soto Daging Sapi Pak Ace di dua los yang ditempatinya.

Pria asli Bogor ini memang menjual dua jenis soto, yaitu soto mi bogor yang berkuah bening dan soto bersantan gaya betawi.

Ace juga memisahkan tempat membuat soto bening dan santan dengan menggunakan dua gerobak stainless.

“Saya pisah supaya lebih mudah menyajikannya,” tutur Ace yang sudah berjualan soto sejak tahun 2000.

Bagi yang ingin menjajal segarnya soto racikan Pak Ace, harap mengingat jam operasi kedai ini dari 9 pagi hingga 7 malam.

Kalau mau menunya masih lengkap, sebaiknya datang sebelum pukul 2 siang.

Kalau lokasi Anda jauh dari Blok M, Pak Ace punya cabang di Cililitan, Season City, dan Pasar Modern Bintaro.

”Itu yang saya punya. Yang lain cuma ngaku-ngaku,” ujar dia.

Menu yang ditawarkan Pak Ace adalah soto mi bogor, soto daging, soto kikil, soto campur, soto paru, hingga soto ayam.

Bagi yang punya kolesterol tinggi, sebaiknya memilih soto bening.

Rasa gurih dan wangi rempahnya tidak kalah menggiurkan.

Tapi kalau tidak punya pantangan makan, rugi jika melewatkan soto daging dengan kuah santan.

Jika pesan soto mi Bogor, pengunjung akan mendapatkan semangkuk soto berkuah bening kecokelatan dengan mi bihun, daging, jeroan, serta sayuran seperti tomat, daun bawang dan seledri.

Sebagai pamungkas, risol yang dipotong-potong ditumpuk di atas kuah.

Dari wangi yang terbawa angin, rasa kaldu sapi sudah tercium.

Begitu kuah bening diseruput, rasa kaldu sapi yang gurih langsung nancep di lidah.

Agar makin segar, peras jeruk nipis dan tambahkan sambal secukupnya.

Rasa kuah dijamin menjadi lebih nikmat.

Hampir semua bagian sapi yang disajikan terasa empuk.

Pas dengan mi bihun yang kenyal, apalagi disantap dengan nasi putih yang masih mengepul.

Soto beningnya saja mantap, apalagi soto santan yang jadi primadona tempat ini.

Menurut Pak Ace, soto jenis ini lebih banyak dipesan pengunjung.

Tak heran, soto berkuah santan lebih sering habis terlebih dahulu ketimbang soto bening.

Penampilan soto daging sapi racikan Pak Ace memang tidak berbeda dengan soto Betawi kebanyakan. Kuahnya kemerahan dan kental.

Sebelum ditimpa dengan kuah merah segar, mangkuk soto pesanan pengunjung diisi dengan potongan tomat, irisan daging sapi dan remukan emping melinjo.

Paduan gurih manis di kuahnya bercampur dengan wanginya rempah yang terasa di tenggorokan.

Tambahan jeruk nipis dan sambal agar rasa kuah soto lebih nikmat.

Bagi penggemar soto racikan Pak Ace seperti Septi, mengudap soto kian nikmat dengan menambahkan potongan-potongan paru.

”Saya suka soto di tempat ini karena dagingnya empuk dan kuahnya sedap,” ujar dia.

Untuk menikmati semangkuk soto racikan Pak Ace, Anda tak perlu membayar mahal.

Harga seporsi soto mi bogor sama dengan harga soto daging sapi plus nasi, yaitu Rp 20.000.

Sedang semangkuk soto campur atau soto paru dengan nasi dihargai Rp 22.000.

Untuk menyegarkan tenggorokan, tersedia es jeruk murni yang harganya Rp 10.000 per gelas.