Saemangeum di Korea jadi Inspirasi Teluk Benoa
Semula ditentang aktivis lingkungan, tapi setelah proyek ini selesai, jadi kebanggaan Korea
Penulis: Johnson Simanjuntak
Kegiatan reklamasi dimulai tahun 1991 dan terkendala oleh penolakan para aktivis lingkungan.
Setelah reklamasi selesai dihasilkan 400 km2 (2/3 kali luas kota Seoul atau 5 kali luas kota Manhattan di New York, empat kali lebih besar dari kota Paris).
Ini membuatnya menjadi salah satu proyek reklamasi yang terbesar sepanjang sejarah.
Semangeum juga menjadi seawall terpanjang yang pernah dibangun dengan panjang 33,9 km.
Pada 2 Agustus 2010, Saemangeum mendapat penghargaan dari Guinesss World Records untuk seawall terpanjang di dunia yang pernah dibuat manusia.
Jika Cina memiliki Great Wall, maka Korea memiliki Great Wall di lautan.
Untuk membangunnya dibutuhkan biaya 2,4 miliar USD, 6.700 orang dipekerjakan setiap hari (2,47 juta orang setahun). Juga digunakan 910.000 peralatan dump truck dan kapal.
Untuk mereklamasi diperlukan 123 juta m2 material pasir dan batu termasuk untuk konstruksi.
Proyek ini menjadi kebanggaan Korea karena insinyur-insinyur Korea yang membangunnya.
Metode konstruksi ramah lingkungan digunakan dalam proyek reklamasi ini.
Dengan menggunakan pasir di bawah laut untuk membangun daratan, bahaya lingkungan yang disebabkan pengambilan material dari daratan lain bisa diminimalisir, dan menghemat biaya.
Proyek yang tadinya ditentang, kini menjadi kebanggaan Korea.
Selama 15 bulan sejak selesai dibangun, Saemangeum sudah dikunjungi 10 juta wisatawan.
Rata-rata setiap hari dikunjungi 10.000 orang pada hari kerja dan 30.000 wisatawan pada akhir pekan.