Pegunungan Seraya, Bali: Objek Wisata Baru di Pulau Dewata, Suasananya Masih Alami
Setelah keindahan alamnya makin dikenal, pengunjung luar daerah pun terus berdatangan menuju tempat ini.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Saiful Rohim
TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Di atas Pegunungan Seraya berdiri sebuah banjar.
Adalah Banjar Bukit Tabuan, Desa Bukit, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, Bali. Banjar itu dihuni sebanyak 97 kepala keluarga (KK).
Mata pencaharian penduduk sebagai buruh petani dan kebun.
Gunung Seraya, Bali. (chrisgrrr.files.wordpress.com)
Namun sebagian warga bertumpu pada hasil pertanian.
Wilayah banjar ini sekarang dikenal karena keindahan alamnya.
Pantauan Tribun Bali, kondisi alam tersebut belum dikelola secara optimal.
Pengunjung yang datang melihat keindahan alam belum dikenai retribusi.
Sebelumnya, kata Mahyudin, Kelian Banjar Bukit Tabuan, pengunjung dari luar Karangasem sangat minim.
Hal ini karena waktu tempuh cukup lama dan medan yang dilalui cukup terjal.
Setelah keindahan alamnya makin dikenal, pengunjung luar daerah pun terus berdatangan menuju Yeh Banges, Banjar Bukit Tabuan, Desa Bukit.
”Setiap harinya pasti ada tamu yang datang ke sini. Dulu sepi, tidak terkenal seperti sekarang. Walau pengunjung yang datang hanya satu, dua kendaraan,” jelas seorang warga Abu Rahman, Minggu (18/10/2015).
Abu Rahman menjelaskan, panorama di atas Banjar Bukit Tabuan masih sangat hijau dan alami.
Pemandangan pegunungan, Kota Amlapura, dan laut menjadi view yang dinikmati para pengunjung yang datang ke Banjar Bukit Tabuan.
Biasanya, pengunjung tidak datang sendirian, melainkan bersama teman maupun kerabatnya.
Tujuannya melihat Kota Karangasem secara menyeluruh.
“Orang Denpasar, Gianyar, Tabanan, dan Singaraja mainnya ke sini. Biasanya ingin melihat Kabupaten Karangasem dari Yeh Banges, Banjar Bukit Tabuan. Kalau lihat dari atas, Kota Karangasem kelihatan bagus,” jelas bapak satu anak ini.
Mahyudin mengungkapkan, dengan keindahan alam, Banjar Bukit Tabuan mulai dikenal pengunjung.
Hal ini membantu perekonomian warga sekitar khususnya para pedagang.
”Rencananya kami kelola ini. Dengan keindahan alam ini, potensi ke depan cukup besar. Tapi masih kami komunikasikan. Semoga bisa segera dikelola. Baik desa maupun pemerintah, karena potensi sangat besar,” kata dia. (*)