Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dinamai Dawet Ayu Banjarnegara Karena Si Mbak yang Jualan Memang Cantik

Bukan sembarang nama rupanya. Dinamai Dawet Ayu Banjarnegara karena rupanya yang jualan itu memang cantik (ayu).

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Dinamai Dawet Ayu Banjarnegara Karena Si Mbak yang Jualan Memang Cantik
Foto-foto: Tribun Jogja/ Hamim Thohari
Dawet Ayu Banjarnegara yang segar manis menggoda, pas untuk melepas dahaga. 

Penggunaan tepung gelang bertujuan agar dawet yang dihasilkan berasa kenyal dan tidak mudah hancur setelah dicetak menjadi dawet.


Dawet Ayu Banjarnegara sedang diracik abang penjualnya.

Kedua tepung tersebut dimasak dengan sedikit air hingga adonan kental.

Untuk memberikan warna hijau, sebagai warna khas dawet ayu, menggunakan air perasan daun pandan.

Sebelum air perasan dimasukan ke dalam adonan, air tersebut diberi enjet (kapur). Penggunaan enjet ini bertujuan menghilangkan getah yang ada di dalam daun pandan dan menghilangkan rasa getir.

"Akan lebih baik jika air perasan daun pandan yang telah diberi enjet didiamkan dulu semalam, agar getahnya benar-benar tidak terasa," terang Ikhsan.

Untuk menghasilkan rasa dawet yang segar dan gurih kelapa yang digunakan sebaiknya tidak terlalu tua maupun terlalu muda.

Dikatakan lelaki asli Banjarnegara ini, kelapa yang terlalu tua akan menghasilkan santan yang mudah tengik, sedang kelapa yang terlalu muda santannya kurang gurih.

BERITA TERKAIT

Untuk satu gelas dawet ayu khas Banjarnegara ini dapat anda nikmati hanya dengan harga Rp.4 ribu.

Selain dawet ayu, anda dapat menikmati beragam jajanan lain seperti kupat tahu, mie ayam, bakso, dan beberapa panganan lainya.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas