Bayi Gajah Berusia Sebulan Ini Curi Perhatian Wisatawan di Tangkahan, Langkat, Sumatera Utara
Gajah-gajah tersebut terlihat sangat jinak dan menurut pada pelatihnya.
Editor: Malvyandie Haryadi
"Ada 2 gajah mati karena virus gajah yang terjadi beberapa waktu lalu. Dan virus itu juga yang menyebabkan kepunahan gajah menjadi hal yang hampir terjadi beberapa negara," katanya.
Ia menuturkan kini perawatan gajah pun terbilang rutin untuk mencegah adanya virus atau penyakit lainnya yang diderita gajah.
"Kita melakukan pemeriksaan rutin pada tubuh, telapak kaki, hingga mulut gajah. Pemberian vaksin tetanus, serta obat cacing juga dipenuhi setiap 3 bulan sekali," katanya.
Menurutnya, walaupun cukup butuh perhatian khusus, gajah memiliki umur panjang seperti manusia. Bahkan di CRU Tangkahan ada gajah yang sudah berusia 50 tahun.
Bagi wisatawan yang ingin melakukan petualangan menyingkap rahasia hutan hujan tropis Sumatera dengan menunggangi gajah, bisa membeli tiket keliling hutan menunggangi gajah dewasa dengan tiket seharga Rp 650 ribu.
"Sementara untuk tiket memandikan gajah Rp 100 ribu, kalau paket keseluruhan dimulai dengan tracking, memberi makan gajah hingga memandikannya dan menikmati wisata di Tangkahan bersama gajah dibandrol Rp 850 ribu," katanya.
Menurutnya, tiket traccking hutan TNGL menunggangi gajah akan naik menjadi Rp 1 juta pada Januari 2016.
Saat bersama gajah, wisatawan bisa melihat kepintaran gajah saat dimandikan, ia akan menunduk dan berbaring seperti tahu bagian mana yang sudah bersih dan mana yang kotor di bagian tubuhnya.
Gajah juga senang beratraksi menyemprot air ke tubuhnya dan wisatawan saat mandi. Seperti ingin bermain dengan wisatawan yang memandikannya.
Gajah juga sudah terbiasa berbaris saat tracking dan menurut pada pelatih jika disuruh mengangkat dan menurunkan sesuatu.
Hal itu terlihat saat seorang pelatih menyuruh gajah untuk mengambil dahan dedaunan dan kayu bakar untuk dibawa.
Gajah jantan pun langsung mengambil benda tersebut dengan gadingnya dan membawa ke lokasi yang diarahkan pelatih.
Hewan ini lalu menurunkannya saat pelatih menyuruhnya untuk meletakkan kayu tersebut.
Kayu dan dahan dedaunan tersusun rapi di area yang tepat, tidak berantakan dan tidak dibuang dengan keras.