Sensasi Menikmati Es Krim yang Disajikan di Dalam Batok Kelapa, Pengunjungnya Pun Antre
Di tempat ini, menikmati es krim bukan dalam gelas atau dalam piring, tetapi dalam batok kelapa.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Vini Dwinita
TRIBUNNEWS.COM,PEKANBARU - Siapa yang tak senang makan es krim?
Sebagian besar orang suka makanan yang dingin, manis dengan berbagai rasa ini.
Mulai dari anak-anak sampai orangtua menikmatinya.
Es krim yang disajikan di dalam batok kelapa. (Tribun Pekanbaru/Vini)
Banyak cara mengkonsumsi es krim, bisa dimakan begitu saja, dipadukan dengan roti, cake, biscuit dan banyak lagi caranya.
Salah satunya kini yang lagi ngehits makan eskrim di dalam kelapa muda.
Bisa anda temukan di D’coconut Ice Cream Jalan Perkutut nomor 3a Sukajadi, Pekanbaru.
Di sini, menikmati es krim bukan dalam gelas atau dalam piring, tetapi dalam batok kelapa.
Air kelapanya dikeluarkan, kemudian dimasukkan es krim dan isi kelapanya. Lalu diberi berbagai topping sesuai selera.
Antrian sangat panjang di café rumahan yang buka mulai pukul 02.00-05.30 wib ini.
Salah satu pengunjung Rina yang datang bersama temannya bernama Ayu.
Diakui wanita yang berprofesi sebagai seorang guru ini ia sudah beberapa kali lewat di depan café itu. Tetapi ia urung masuk karena melihat ramainya pengunjung.
Antrean pengunjung yang ingin membeli coconut ice cream. (Tribun Pekanbaru/Vini)
“Dah sering lewat sini. Tapi karena sering ramai jadi malas antri. Kadang pulang ngajar sore, dah sold out. Makanya hari ini, diupayakan untuk datang karena sudah penasaran,” sebut Rina kepada Tribun.
Diakui Rina, sensasi menikmati es krim dengan parutan kelapa muda memberikan sensasi berbeda. Ditambah lagi dengan aneka topping yang menggugah selera.
“Ini jadi gaya baru menikmati es krim yang tidak seperti biasanya. Rasanya sudah pasti enak. Karena tidak hanya es krim yang kita dapatkan, tetapi juga aneka topping seperti nata de coco, jagung, stik coklat, oreo dan lain tergantung pesanan kita memilih toppingnya apa,” sebutnya.
Hal senada juga dikatakan Ayu.
Menurutnya sangat nikmat menyantap es krim di dalam kelapa.
Memberikan sensasi yang berbeda dan pastinya cuaca panas sangat mendukung dengan konsumsi yang segar-segar seperti ini.
“Baru pertama nih kami makan es krim kayak gini, besok-besok kayaknya bisa beli lagi nih, mau coba topping yang lain pula,” kata Ayu.
Sementara itu pemilik D’coconut Es Krim, Riona Ulfah kepada Tribun mengatakan membuka café tersebut, awalnya terinspirasi dari menu yang ia lihat sewaktu tinggal di Malaysia.
Sekitar Bulan Februari café rumahan dengan menu es krim ini ia buka.
“Kebetulan waktu itu ikut suami yang sedang kuliah di sana. Pas kuliner disana, liat ada yang jual seperti ini. Tetapi kalau di sana es krimnya dari kelapa atau es krim kopyor dengan aneka topping juga,” sebut Ona.
Ada sekitar 15 topping yang menjadi pilihan konsumen.
Es krim yang original sudah langsung dapat topping jagung, natadecoco dan jelly free topping.
Sedangkan toping yang lain kena tambahan Rp3 ribu pertoppingnya.
Ada oreo, almond, milo, pudding, coklat steak, longan, choco crunch, marshmallow dan bubble jadi favorit juga. selain itu ada kitkat yang harganya beda yakni Rp 4 ribu.
“Yang rasa original harganya Rp 17 ribu,” imbuhnya.
Ona terus melakukann kreasi terbaru dari produknya.
Kini telah hadir pula d’coconut durian harganya Rp19 ribu dan d’coconut green tea harganya Rp22 ribu.
Selain itu juga ada menu baru yakni delight. Varian rasanya juga bermacam-macam.
Ada rasa strawberry, vanilla dan coklat yang dihargai Rp17 ribu.
Sedangkan durian delight seharga Rp19 ribu serta green tea delight harganya Rp22 ribu.
Poinnya di menu yang disajikan Ona adalah eskrimnya.
Citarasa es krim yang soft dan enak menjadi ukurannya.
Makanya Ona memilih untuk membuat es krim sendiri dibandingkan dengan es krim yang sudah siap saji di swalayan.
“Butuh waktu saya mencoba buat eskrim yang rasanya enak dan pas ini. Awalnya sempat gagal tetapi coba terus sehingga akhirnya berhasil,” sebutnya.
Untuk membuat es krim, lanjutnya yang pastinya susunya harus lebih banyak dan kualitas yang bagus.
Karena akan mempengaruhi rasanya sehingga lebih creamy.
Kemudian ditambah dengan perisa sesuai selera apakah coklat, vanilla maupun strawberry.
“Kita buatnya dua hari sekali sekitar 20 kg,” kata wanita yang berprofesi sebagai dokter gigi ini.
Berbagai kalangan menikmati D’Coconut Eskrim ini.
Dari anak-anak, pelajar, mahasiswa, sampai keluarga.
“Awalnya tidak kebayang seramai ini. Jualnya tak banyak awalnya. Lihat respon konsumen dulu. Ternyata Alhamdulillah ramai juga. Sehari bisa sampai 150 nomor antrian kalau weekend bisa sampai 200,” pungkasnya. (*)