Rujak Blang Bintang: Aromanya Saja Bisa Membuat Liur Menetes, Apalagi Rasanya!
Tak lengkap berkunjung ke daerah ini tanpa melahap kenikmatan rujak Blang Bintang.
Editor: Malvyandie Haryadi
Untuk menetralisir kental manis si gula aren, ditambahlah cabai rawit dan buah batok yang dikeruk dan diulek menjadi bumbu.
Tak ketinggalan butiran kacang tanah goreng ditabur di atasnya.
Membuat pengunjung ingin melahapnya sampai tandas tak bersisa.
“Penikmat rujak datang dari berbagai kalangan, orang lokal, Cina, sampai bule juga suka. Tamu-tamu yang mendarat dan terbang melalui bandara SIM biasa mampir di sini,” terang Boy, salah seorang pekerja pondok rujak sumringah.
Menurutnya dalam sehari bisa 100 porsi rujak ludes.
Pondok rujak Blang Bintang. (Serambi Indonesia/Nurul Hayati)
Apalagi kalau akhir pekan, bisa kelipatan tiga dari jumlah itu.
Untuk menikmati seporsi rujak Blang Bintang cukup membayar Rp 8.000 saja, jika makan di tempat.
Namun jika untuk dibawa pulang, sebungkus rujak dilepas seharga Rp 10.000.
Tak usah khawatir jika anda pelancong dan ingin menenteng rujak untuk icip-icip selama di perjalanan atau dimakan setiba di tujuan, pemilik pondok akan membungkus potongan buah dan bumbu secara terpisah.
Tentunya porsinya sesuai dengan harga yang sedikit lebih tinggi.
Tribun Travel yang berkesempatan bertandang ke dapur rujak Blang Bintang melihat langsung proses pengolahan rujak kesohor itu.
Membaui rupa-rupa aroma buah dan mencicipi citarasa yang ditawarkan. Hmmm...
Lokasi dan waktu
Rujak Blang Bintang berlokasi di Jalan Bandara Lama, depan Pertamina Bandara SIM, Banda Aceh.