Kopi dari Biji Salak Khas Sleman, Manis Tanpa Gula, Berkhasiat Cegah Diabetes dan Hipertensi
Manfaat kopi biji salak yang bisa membantu mencegah diabetes bukanlah isapan jempol semata.
Editor: Malvyandie Haryadi
Pektin adalah senyawa yang efektif mencegah kanker, sedang flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari 15 atom karbon yang efektif mencegah asma, katarak, diabetes, reumatik, hipertensi, dan beberapa penyakit lainnya.
Pusat oleh-oleh Crystal. (Tribun Jogja/Hamim)
"Kopi ini juga sama sekali tidak mengandung kafein, sehingga tidak membuat ketagihan dan jantung berdetak kencang, serta aman bagi lambung," ujar Adi Winarto.
Untuk membuatnya, biji salak dicuci kemudian dijemur hingga satu bulan Penjemurannya pun tidak langsung di bawah sinar matahari, karena akan merusak kandungan pektin dan flavonoid.
Setelah dijemur kembali di cuci, kemudian dioven selama dua jam, baru digiling.
Sepintas olahan biji salak ini tidak ada bedanya dengan kopi pada umumnya.
Setelah diseduh dengan air panas, warnanya pun juga sama, namun aromanya tidak sekuat kopi biasanya.
Rasa kopi ini lebih lembut, dan sedikit gurih jika dibanding kopi robusta atau arabica.
"Jika membuat kopi ini anda tidak usah terlalu banyak memberi gula, karena rasanya sudah cenderung manis," terang Adi.
Untuk mendapatkan kopi tersebut anda bisa datang langsung ke pusat oleh-oleh Cristal yang ada di Dusun Kembangarum, Donokerto, Turi, Sleman atau jalan Sleman-Turi km.5.
Di sana kopi ini dikemas dalam ukuran 100 gram dengan harga Rp.25 ribu.
Selain kopi biji salak, anda juga bisa membeli, kripik salak, dodol salak, bakpia salak, geplak salak, karamel salak, dan beragam olah salak lainnya.
"Setiap harinya kami mengolah sekitar dua hingga tiga kwintal salak menjadi beragam olahan. Produk-produk tersebut juga kami jual secara online," katanya menjelaskan.
Jadi, jika anda berkunjung ke Sleman, tidak ada salahnya membawa Kopi Biji Salak sebagai buah tangan yang enak dan kaya manfaat.(*)